TEMPO.CO, Washington - Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump telah menyarankan untuk melakukan kejahatan perang sebagai satu-satunya cara untuk mengalahkan organisasi ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Trump, yang menurut jajak pendapat CNN baru-baru ini memimpin sebagai kandidat dari Republik dengan dukungan 36 persen suara, mengatakan kepada Fox News bahwa sebagai presiden ia akan bertindak kotor dengan menangkap serta melenyapkan keluarga milisi.
SETYA NOVANTO TERJEPIT
Lagi, Fadli Zon Bela Setya: Minta Saham Hanya Omong Kosong!
Papa Minta Saham: 3 Sebab Riza Chalid Bisa Diseret ke MKD
Sengaja membunuh warga sipil dianggap sebagai kejahatan perang. Secara resmi itu dikodifikasikan dalam kitab keempat Konvensi Jenewa tahun 1949. "Saya akan mengetuk pintu neraka untuk mereka [para militan ISIS]," katanya kepada penonton acara talk show Fox and Friend, yang dibawakan oleh Elizabeth Hasslebeck, Steve Doocy, dan Brian Kilmaede.
Ia menuduh Presiden Barack Hussein Obama tidak tahu dan tidak melakukan apa-apa. Trump berjanji akan melakukan langkah terbaik mengalahkan militan. "Kita sedang berperang yang secara politis benar. Sementara hal yang lain dilakukan mereka," kata Trump.
Baca Juga:
Seperti dilansir dari laman Independent, 4 Desember 2015, Trump mengatakan milisi peduli tentang kehidupan mereka. "Jangan menipu diri sendiri. Mereka mengatakan tidak peduli tentang kehidupan mereka. Anda harus melenyapkan keluarga mereka."
ISIS sendiri telah dituduh melakukan sejumlah kejahatan perang. Organisasi kemanusiaan mengklaim kelompok militan itu bertanggung jawab untuk ribuan pembunuhan ekstra yudisial serta upaya genosida terhadap kaum Yazidi di Irak utara.
MECHOS DE LAROCHA | INDEPENDENT.CO.UK
BERITA MENARIK
PSK Maroko di Cisarua Ogah Melayani Pria Lokal
Begini Cerita Pembicaraan Rahasia Jokowi dan Sudirman Said