Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di COP21, Indonesia-Cina Sepakat Jual-Beli Kayu Legal

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Tempo/Firman Hidayat
Tempo/Firman Hidayat
Iklan

TEMPO.COParis - Indonesia dan Cina sepakat membeli kayu legal dari Indonesia. Kesepakatan ini dicapai di kantor Sekretariat Delegasi Indonesia pada Conference of Parties 21 Paris, Konferensi Internasional Perubahan Iklim. 

Delegasi Cina diwakili Deputi Departemen Kerja Sama Internasional dari Administrasi Kehutanan Negara Chungfeng Wang. Sedangkan Indonesia diwakili Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Putera Parthama.

"Kerja sama ini menandakan dua hal, yakni memerangi peredaran kayu ilegal," ujar Putera dalam konferensi pers, Selasa, 1 Desember 2015, pukul 16.00 waktu setempat. 

Untuk memerangi kayu ilegal, Putera mengatakan, selama ini Indonesia telah memakai sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK). Sistem yang telah diciptakan sejak 2010 ini dapat meminimalkan pembalakan liar di Indonesia. "Karena keunggulan itulah, Cina mau membeli kayu dari kita," kata Putera. 

Selain itu, menurut Putera, sistem ini juga sedikit-banyak membantu dalam membangun tata kelola hutan yang lebih baik. Di antaranya perbaikan sistem informasi, transparansi, dan peningkatan kapasitas masyarakat lokal. 

Tak hanya Cina, Putera menambahkan, negara lain sebetulnya sudah melirik sistem SLVK ini. Sebab, Indonesia adalah negara pertama di Asia yang menerapkan sistem ini, sekaligus meratifikasi kesepakatan Forest Law Enforcement Governance and Trade Voluntary Partnership Agreement (FLEGT VPA) dengan negara-negara Uni Eropa. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Teknis Pengawasan FLEGT VPA Agus Sarsito mengatakan sistem SLVK juga terkait dengan perubahan iklim. "Yakni, menekan laju kerusakan hutan," tutur Agus.

Proses pengambilan kayu, ujar Agus, memiliki tata cara sendiri. Nah, sistem SVLK ini membantu memilah mana kayu yang sudah siap tebang. "Kalau ilegal, main babat saja semuanya. Dampaknya, lahan gundul," ucapnya. Kalau hutan sudah gundul, tentunya tak ada yang bisa menyerap karbon.

Putera mengatakan Cina adalah mitra dagang yang penting. Per November 2015, ekspor produk kayu Indonesia ke Cina mencapai 4,2 juta ton kayu dengan nilai hingga US$ 2 miliar. 

Adapun Chungfeng Wang mengatakan perjanjian ini sangat penting. Alasannya, selain mempererat hubungan bilateral, juga dapat membangun ekonomi di kedua negara. "Cap kayu legal dari Indonesia sudah diterima di kalangan internasional," kata Wang.

AMRI MAHBUB (PARIS)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus PLTU Buleleng, Hakim Diminta Akomodasi Isu Perubahan Iklim

26 Juni 2018

PLTU Celukan Bawang. Facebook.com
Kasus PLTU Buleleng, Hakim Diminta Akomodasi Isu Perubahan Iklim

Aktivis lingkungan meminta hakim mengakomodasi dampak perubahan iklim ketika menyidangkan gugatan izin pembangunan PLTU batubara.


Stephen Hawking: Keputusan Trump Bisa Mengubah Bumi Jadi Venus

4 Juli 2017

Stephen Hawking, di kota New York, 2016. Hawking dikenal sebagai penemu teori Big Bang dan Black Hole, dari bukunya The Biref History of Time. Getty Images/Bryan Bedder
Stephen Hawking: Keputusan Trump Bisa Mengubah Bumi Jadi Venus

Stephen Hawking menilai tindakan Trump mundur dari Kesepakatan Iklim Paris bisa membuat Bumi menjadi seperti Venus dengan suhu 250 derajat.


Dunia Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris

2 Juni 2017

Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris, di Taman Mawar Gedung Putih di Washington, AS, 1 Juni 2017. REUTERS/Joshua Roberts
Dunia Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris

Para pemimpin dunia mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menarik AS dari perjanjian iklim Paris 2015.


Donald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim

2 Juni 2017

Presiden Donald Trump berbicara selama reli di Kentucky Exposition Center, di Louisville, 20 Maret 2017. AP/John Minchillo
Donald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS menarik diri dari perjanjian perubahan iklim yang disepakati di Paris pada 2015.


Elon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris

1 Juni 2017

Elon Musk, miliarder yang menjadi CEO dua perusahaan, yaitu mobil listrik dan pembuat roket SpaceX, menegaskan ia membeli mobil di lelang bulan lalu. Maxine Park USA TODAY
Elon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris

Elon Musk mengumumkan jika Presiden Trump mundur dari kesepakatan internasional Paris, dia akan mundur dari semua dewan penasihat Gedung Putih.


Teken Paris Agreement, Indonesia Harus Ajak Aktor Non-Negara

23 April 2016

Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato dalam pertemuan KTT Perubahan Iklim (COP21), Paris, Prancis, 30 November 2015. dok. biro pers dan media istana
Teken Paris Agreement, Indonesia Harus Ajak Aktor Non-Negara

Setelah meneken Paris Agreement, pemerintah harus implementasikan pembangunan rendah karbon.


170 Negara Teken Paris Agreement, Arab Saudi Masih Nunggu

23 April 2016

Ratusan aktivis lingkungan mengatur tubuh mereka untuk membentuk tulisan pesan harapan di depan Menara Eiffel di Paris, Prancis, 6 Desember 2015. Aksi ini bersamaan dengan diselenggarakannya Konferensi Perubahan Iklim Dunia 2015 (COP21) terus di Le Bourget, Prancis. REUTERS/Benoit Tessier
170 Negara Teken Paris Agreement, Arab Saudi Masih Nunggu

Respon terbaru dunia terhadap peningkatan suhu, naiknya permukaan air laut dan dampak lain dari perubahan iklim.


Realisasikan COP 21, KLHK Gelar Festival Iklim di JCC  

1 Februari 2016

Mantan Sekretaris Jenderal DPD RI, Siti Nurbaya Bakar. TEMPO/Subekti.
Realisasikan COP 21, KLHK Gelar Festival Iklim di JCC  

KLHK menggelar Festival Iklim di Jakarta Convention Center (JCC) pada 1-4 Februari 2016, agar semua pihak mengerti kesepakatan COP 21 di Paris.


Festival Iklim Paparkan Langkah Lanjut Kesepakatan Paris

31 Januari 2016

Presiden Joko Widodo disambut Presiden Prancis Franqois Hollande dalam Leader Event KTT Perubahan Iklim Paris 2015 (COP) 21, 30 November 2015. TEMPO/Agustina Widiarsi
Festival Iklim Paparkan Langkah Lanjut Kesepakatan Paris

Festival pada 1-4 Februari ini diadakan KLHK, Pemerintah Norwegia dan UNDP Indonesia.


Siti Nurbaya: Indonesia Siap Jalankan Paris Agreement  

18 Desember 2015

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberikan keterangan pers terakit pengumuman nama perusahaan pembakar lahan dan hutan di Jakarta, 18 September 2015. Siti Nurbaya mengatakan 20 perusahaan nasional juga tengah diselidiki aparat kepolisian. ANTARA/Muhammad Adimaja
Siti Nurbaya: Indonesia Siap Jalankan Paris Agreement  

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pastikan Indonesia akan jalankan Kesepakatan Paris atau Paris Agreement.