TEMPO.CO, Sinjar - Terowongan bawah tanah yang diduga dibangun oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), telah ditemukan di Sinjar. Di terowongan tersebut terdapat ruangan tidur, jaringan listrik, karung pasir, obat-obatan dan salinan Alquran.
Bom dan senjata buatan Amerika juga ditemukan tersimpan di sekitar 30 sampai 40 terowongan, beberapa di antaranya memiliki panjang beberapa ratus meter.
Laman Metro.co.uk, Kamis 26 November 2015, mengatakan pasukan Kurdi menemukan terowongan tersebut setelah menyerbu kota awal bulan ini.
Sebagian besar terowongan berawal dan berakhir di dinding dan lantai rumah--kini dalam koindisi terlantar--di kota.
"Kami menemukan antara 30 dan 40 terowongan di Sinjar. Itu seperti sebuah jaringan dalam kota," kata seorang pejuang Kurdi yang dipanggil Shamo Eado.
"Daesh (sebutan lain untuk ISIS) menggali parit ini untuk bersembunyi dari serangan udara dan melakukan gerakan bawah tanah secera bebas serta untuk menyimpan senjata dan bahan peledak. Ini adalah persenjataan militer mereka," ujar Shamo.
ISIS menguasai Sinjar pada Agustus 2014 setelah membunuh sebagian besar warga Yazidi.
Yazidi adalah kelompok minoritas penganut agama kuno yang tidak disukai oleh ISIS karena mereka dipandang sering bertindak provokatif.
ISIS dikatakan memiliki puluhan wanita Yazisi di kurungan, dijadikan sebagai budak seks. Beberapa wanita yang lolos mengatakan mereka dipaksa masuk Islam dan menikah anggota militan. Ada dugaan mereka juga pernah dikurung di terowongan tersebut.
METRO.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA