Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahukah Anda, 690 Juta Anak Jadi Korban Perubahan Iklim  

image-gnews
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT/COP) ke-16 Perubahan Iklim dari Badan PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) di Cancun, Meksiko. ANTARA/Nur R Fajar
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT/COP) ke-16 Perubahan Iklim dari Badan PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) di Cancun, Meksiko. ANTARA/Nur R Fajar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 690 juta dari 2,3 miliar anak-anak di dunia menjadi korban karena hidup di wilayah paling terdampak perubahan iklim. Mereka menghadapi tingkat kematian, kemiskinan, dan penyakit lebih tinggi akibat pemanasan alam.

Dalam laporan Badan Perserikatan Bangsa-bangsa Urusan Anak-anak (UNICEF) berjudul "Kecuali Kita Bertindak Sekarang" dinyatakan hampir 530 juta anak-anak hidup di negara paling parah dilanda banjir dan badai tropis, sebagian besar di Asia, sedangkan 160 juta anak-anak lain tumbuh di wilayah dengan kekeringan parah, terutama di Afrika.

"Anak-anak akan menanggung beban perubahan iklim. Mereka sudah menanggung sebagian besar dampaknya," kata Nicholas Rees, spesialis kebijakan UNICEF sekaligus penulis laporan tersebut.

"Banyaknya anak-anak terpapar bahaya iklim sangat menghawatirkan," katanya dalam laporan itu, Selasa, 24 November 2015.

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan Presiden China, Xi Jinping, akan bergabung dengan lebih dari 135 pemimpin dunia di Paris dalam konferensi internasional yang bertujuan meraih kesepakatan pertama tentang penanganan pemanasan global dalam 20 tahun ke depan.

Tugas paling mendesak yang harus dilakukan para pemerintah dunia, kata Rees, yakni menyepakati pembatasan emisi gas rumah kaca, tapi upaya pada level nasional juga diperlukan. "Saat pengaruh kesepakatan itu muncul, anak-anak masih akan bisa bersekolah dan memperoleh perawatan kesehatan yang mereka butuhkan," kata dia.


Perhatian utama terletak pada paparan mendetail tentang penyakit mematikan akibat perubahan iklim dan naiknya suhu bumi, seperti malaria, pneumonia, diare, dan kurang gizi. Gelombang panas, yang terjadi lebih sering daripada sebelumnya, mengakibatkan ruam parah, kram, kelelahan, dan dehidrasi, yang merupakan penyebab umum hipertermia dan kematikan pada bayi dan anak-anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dampak kekeringan pertanian mengakibatkan malnutrisi dan kekurangan gizi, yang merupakan penyebab utama kematian setengah populasi balita di seluruh dunia. Dari 160 juta anak yang tinggal di daerah terdampak kekeringan hebat, hampir 50 juta di antanya berada di negara-negara yang separuh penduduknya hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 4 per hari.

Perubahan iklim juga semakin memperburuk kesenjangan, kata Rees. "Anak-anak miskin dan anak-anak kaya tidak memiliki kesempatan yang sama saat banjir atau kekeringan terjadi," katanya.

Daerah pesisir di Asia Selatan, Amerika Latin, dan Kepulauan Karibia, termasuk yang paling rentan terdampak. Begitu pula dengan pulau-pulau Pasifik, wilayah Tanduk Afrika, dan wilayah khatulistiwa di Afrika.
"Saat ini, anak-anak menjadi yang paling tidak bertanggung jawab terhadap perubahan iklim, tapi nantinya, mereka dan anak-anak mereka kelak, akan hidup dengan konsekuensi dari perubahan iklim," kata Direktur UNICEF Anthony Lake.

Konferensi Perubahan Iklim atau COP 21 akan dibuka pada 30 November dan dijadwalkan selesai pada 11 Desember 2015.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus PLTU Buleleng, Hakim Diminta Akomodasi Isu Perubahan Iklim

26 Juni 2018

PLTU Celukan Bawang. Facebook.com
Kasus PLTU Buleleng, Hakim Diminta Akomodasi Isu Perubahan Iklim

Aktivis lingkungan meminta hakim mengakomodasi dampak perubahan iklim ketika menyidangkan gugatan izin pembangunan PLTU batubara.


Stephen Hawking: Keputusan Trump Bisa Mengubah Bumi Jadi Venus

4 Juli 2017

Stephen Hawking, di kota New York, 2016. Hawking dikenal sebagai penemu teori Big Bang dan Black Hole, dari bukunya The Biref History of Time. Getty Images/Bryan Bedder
Stephen Hawking: Keputusan Trump Bisa Mengubah Bumi Jadi Venus

Stephen Hawking menilai tindakan Trump mundur dari Kesepakatan Iklim Paris bisa membuat Bumi menjadi seperti Venus dengan suhu 250 derajat.


Dunia Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris

2 Juni 2017

Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris, di Taman Mawar Gedung Putih di Washington, AS, 1 Juni 2017. REUTERS/Joshua Roberts
Dunia Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris

Para pemimpin dunia mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menarik AS dari perjanjian iklim Paris 2015.


Donald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim

2 Juni 2017

Presiden Donald Trump berbicara selama reli di Kentucky Exposition Center, di Louisville, 20 Maret 2017. AP/John Minchillo
Donald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS menarik diri dari perjanjian perubahan iklim yang disepakati di Paris pada 2015.


Elon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris

1 Juni 2017

Elon Musk, miliarder yang menjadi CEO dua perusahaan, yaitu mobil listrik dan pembuat roket SpaceX, menegaskan ia membeli mobil di lelang bulan lalu. Maxine Park USA TODAY
Elon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris

Elon Musk mengumumkan jika Presiden Trump mundur dari kesepakatan internasional Paris, dia akan mundur dari semua dewan penasihat Gedung Putih.


Teken Paris Agreement, Indonesia Harus Ajak Aktor Non-Negara

23 April 2016

Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato dalam pertemuan KTT Perubahan Iklim (COP21), Paris, Prancis, 30 November 2015. dok. biro pers dan media istana
Teken Paris Agreement, Indonesia Harus Ajak Aktor Non-Negara

Setelah meneken Paris Agreement, pemerintah harus implementasikan pembangunan rendah karbon.


170 Negara Teken Paris Agreement, Arab Saudi Masih Nunggu

23 April 2016

Ratusan aktivis lingkungan mengatur tubuh mereka untuk membentuk tulisan pesan harapan di depan Menara Eiffel di Paris, Prancis, 6 Desember 2015. Aksi ini bersamaan dengan diselenggarakannya Konferensi Perubahan Iklim Dunia 2015 (COP21) terus di Le Bourget, Prancis. REUTERS/Benoit Tessier
170 Negara Teken Paris Agreement, Arab Saudi Masih Nunggu

Respon terbaru dunia terhadap peningkatan suhu, naiknya permukaan air laut dan dampak lain dari perubahan iklim.


Realisasikan COP 21, KLHK Gelar Festival Iklim di JCC  

1 Februari 2016

Mantan Sekretaris Jenderal DPD RI, Siti Nurbaya Bakar. TEMPO/Subekti.
Realisasikan COP 21, KLHK Gelar Festival Iklim di JCC  

KLHK menggelar Festival Iklim di Jakarta Convention Center (JCC) pada 1-4 Februari 2016, agar semua pihak mengerti kesepakatan COP 21 di Paris.


Festival Iklim Paparkan Langkah Lanjut Kesepakatan Paris

31 Januari 2016

Presiden Joko Widodo disambut Presiden Prancis Franqois Hollande dalam Leader Event KTT Perubahan Iklim Paris 2015 (COP) 21, 30 November 2015. TEMPO/Agustina Widiarsi
Festival Iklim Paparkan Langkah Lanjut Kesepakatan Paris

Festival pada 1-4 Februari ini diadakan KLHK, Pemerintah Norwegia dan UNDP Indonesia.


Siti Nurbaya: Indonesia Siap Jalankan Paris Agreement  

18 Desember 2015

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberikan keterangan pers terakit pengumuman nama perusahaan pembakar lahan dan hutan di Jakarta, 18 September 2015. Siti Nurbaya mengatakan 20 perusahaan nasional juga tengah diselidiki aparat kepolisian. ANTARA/Muhammad Adimaja
Siti Nurbaya: Indonesia Siap Jalankan Paris Agreement  

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pastikan Indonesia akan jalankan Kesepakatan Paris atau Paris Agreement.