Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Kepentingan Rusia dan Turki di Konflik Suriah?  

image-gnews
Presiden Russia Vladimir Putin berbicang dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad saat berkunjung ke Kremlin di Moskow, Russia, 20 Oktober 2015. REUTERS
Presiden Russia Vladimir Putin berbicang dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad saat berkunjung ke Kremlin di Moskow, Russia, 20 Oktober 2015. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Damaskus - Konflik Suriah telah berubah menjadi konflik global dengan banyaknya negara kunci berlomba-lomba untuk menjejakkan kakinya di atas wilayah yang dilanda perang saudara selama hampir empat tahun lamanya.

Negara-negara itu adalah Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Arab Saudi, dan beberapa negara Teluk lain, Iran serta Turki. Sebelumnya negara-negara tersebut telah melakukan pertemuan di Wina untuk segera mencari solusi dalam menghentikan konflik tersebut, tapi hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.

Seperti yang dilansir BBC, jalan buntu dari solusi gencatan senjata adalah kepentingan dua blok terkait dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Assad yang mendapat penolakan dari Turki, Uni Eropa, dan Arab Saudi, serta Amerika Serikat, di sisi lain mendapat dukungan yang kuat dari sekutunya, Iran dan Rusia, yang memiliki kepentingan di Suriah.

Bentuk dukungan Rusia berupa dukungan di PBB serta memasok persenjataan bagi tentara Assad untuk melawan pemberontak yang ingin menjatuhkanya.

Rusia melakukan itu semua demi menjaga pelabuhan Suriah, Tartous, yang berfungsi sebagai basis Mediterania Rusia untuk armada Laut Hitam, dan sebuah pangkalan udara di Latakia.

Sejak September lalu, Suriah telah menurunkan pasukan serta armada militernya untuk menggempur pemberontak dan juga militan Negara Islam Irak Suriah (ISIS).

Pesaing utama Rusia, Amerika Serikat telah menyatakan secara terbuka untuk meminta Assad yang dituduhnya sebagai penyebab utama kekerasan di negara tersebut untuk mundur.

Amerika Serikat terang-terangan mendukung aliansi oposisi utama Suriah, Koalisi Nasional, dan memberikan bantuan militer terbatas untuk pemberontak "moderat".

Sejak September 2014, Amerika Serikat telah melakukan serangan udara terhadap ISIS dan kelompok jihad lain di Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional terhadap kelompok jihad. Amerika Serikat juga turut melatih dan mempersenjatai 5.000 pemberontak Suriah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kaki tangan Amerika Serikat di Timur Tengah, Arab Saudi, diketahui telah memberikan bantuan keuangan dan militer untuk beberapa kelompok pemberontak di Suriah.

Kerajaan Arab Saudi mengatakan Presiden Assad tidak bisa menjadi bagian dari solusi konflik dan harus menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan transisi atau dihapus secara paksa.

Satu lagi negara yang membenci Assad adalah Turki. Sejak awal Ankara telah meminta Assad untuk mundur ketika pemberontakan mulai bergulir di Suriah.

Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan tidak mungkin bagi Suriah untuk menerima seorang diktator yang telah menyebabkan kematian hingga 350 ribu orang.

Turki adalah pendukung utama oposisi Suriah dan telah menghadapi beban pengungsi hampir dua juta pengungsi.

Turki setuju untuk membiarkan koalisi pimpinan Amerika Serikat menggunakan pangkalan udara untuk serangan di Suriah, setelah serangan bom ISIS pada Juli 2015.

Di kubu Assad, ada Iran yang selama ini merupakan sekutu terdekatnya sebagai sesama Syiah. Iran diketahui selama ini telah cukup banyak membantu pasukan pemerintah dalam memerangi pemberontak.

Iran dengan negara mayoritas muslim Syiah tersebut diyakini telah menghabiskan miliaran dolar per tahunnya guna menopang Presiden Assad dan pemerintah Alawit, dengan menyediakan penasihat militer dan senjata bersubsidi, serta jalur kredit dan transfer minyak. Suriah adalah tempat transit utama untuk pengiriman senjata Iran bagi gerakan Syiah Islam Libanon, Hizbullah.

BBC | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

6 hari lalu

Rifaat al-Assad. YouTube
Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang


Setelah Presiden Assad Jadi Buron Prancis, Mahkamah Internasional Hukum Suriah dalam Kasus Penyiksaan

17 November 2023

Presiden Suriah, Bashar al-Assad. saudi Press Agency/Handout via REUTERS/File Photo Acquire Licensing Rights
Setelah Presiden Assad Jadi Buron Prancis, Mahkamah Internasional Hukum Suriah dalam Kasus Penyiksaan

Mahkamah Internasional memerintahkan Suriah mengambil langkah menghentikan penyiksaan sebagai bagian dari tindakan darurat.


Prancis Keluarkan Surat Penangkapan terhadap Presiden Suriah

15 November 2023

Presiden Suriah, Bashar al-Assad. saudi Press Agency/Handout via REUTERS/File Photo Acquire Licensing Rights
Prancis Keluarkan Surat Penangkapan terhadap Presiden Suriah

Pengadilan Prancis telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Suriah Bashar al Assad terkait penggunaan senjata kimia


Cina Tawarkan Bantuan kepada Suriah Keluar dari Isolasi Diplomatik

22 September 2023

Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di kota Hangzhou timur, dalam gambar selebaran yang dirilis oleh Sana pada 22 September 2023, Suriah. SANA/Handout via REUTERS
Cina Tawarkan Bantuan kepada Suriah Keluar dari Isolasi Diplomatik

Cina menawarkan bantuan untuk membangun kembali Suriah yang dilanda perang dan mendapatkan kembali status regionalnya.


Presiden Suriah Assad ke Cina, Gandeng Xi Jinping Melawan Sanksi Barat?

21 September 2023

Presiden Suriah Bashar al-Assad dan istrinya Asma disambut setibanya mereka di bandara Hangzhou, Tiongkok, 21 September 2023. SANA/Handout via REUTERS
Presiden Suriah Assad ke Cina, Gandeng Xi Jinping Melawan Sanksi Barat?

Presiden Suriah Bashar al-Assad mengunjungi Cina sebagai bagian dari upaya keluar dari isolasi diplomatik selama lebih dari satu dekade


Keluar dari Isolasi Diplomatik, Bashar al Assad Kunjungi Cina

21 September 2023

Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Sputnik/Vladimir Gerdo via REUTERS
Keluar dari Isolasi Diplomatik, Bashar al Assad Kunjungi Cina

Presiden Suriah Bashar al Assad memulai kunjungan pertamanya ke Cina sejak 20 tahun untuk mengakhiri lebih dari satu dekade isolasi diplomatik.


Suriah Pastikan Bandara Aleppo Beroperasi Kembali Pasca-Serangan Israel

30 Agustus 2023

Bandara internasional Aleppo, Suriah. Reuters
Suriah Pastikan Bandara Aleppo Beroperasi Kembali Pasca-Serangan Israel

Lalu lintas udara di bandara Aleppo Suriah akan dilanjutkan setelah serangan udara Israel yang melumpuhkan operasional bandara tersebut.


Suriah Terus Bergejolak, Markas Partai Penguasa Ditutup Demonstran

28 Agustus 2023

Suriah Terus Bergejolak, Markas Partai Penguasa Ditutup Demonstran

Para pengunjuk rasa yang menuntut diakhirinya pemerintahan otoriter menutup markas besar partai Baath yang berkuasa di Sweida, Druze, Suriah barat daya.


Korban Tewas dalam Serangan ISIS terhadap Bus Tentara Suriah Bertambah Jadi 33 Orang

13 Agustus 2023

Spanduk milik ISIS. REUTERS
Korban Tewas dalam Serangan ISIS terhadap Bus Tentara Suriah Bertambah Jadi 33 Orang

Menurut Kelompok HAM, penembakan pada Kamis malam di sebuah bus tentara adalah serangan paling mematikan ISIS terhadap pasukan pemerintah tahun ini.


Laporan PBB Sebut Penyiksaan di Penjara Suriah Masih Terjadi

15 Juli 2023

Anak-anak pengungsi Suriah menaiki kendaraan untuk kembali ke rumah mereka, karena takut akan wabah penyakit virus corona (COVID-19) di kamp-kamp pengungsian yang padat, di Dayr Ballut, Suriah, 11 April 2020. Sekitar satu juta warga Suriah melarikan diri dari Idlib dan pedesaan akibat perang saudara selama sembilan tahun. REUTERS/Khalil Ashawi
Laporan PBB Sebut Penyiksaan di Penjara Suriah Masih Terjadi

Laporan PBB menyebutkan penyiksaan dan perlakuan buruk yang sistemik masih berlangsung, bahkan meluas di sejumlah tempat penahanan di Suriah.