TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls mengeluarkan peringatan terkait bahaya serangan senjata dengan bahan berbahaya ke negara tersebut.
Valls mengatakan bahwa Prancis bisa menghadapi serangan senjata kimia atau biologis dari kelompok teroris, dalam perdebatan dengan anggota parlemen dalam usahanya untuk memperpanjang keadaan darurat setelah serangan Paris baru-baru ini.
"Kita tidak boleh mengesampingkan isu apa pun. Saya mengatakan itu dengan semua tindakan pencegahan yang diperlukan. Tapi kita perlu tahu dan harus ingat bahwa ada risiko senjata kimia atau senjata bakteriologi," kata Valls kepada parlemen, seperti yang dilansir BBC pada 19 November 2015.
Hal tersebut disampaikan Valls setelah mendapat laporan dari kepolisian Belgia yang mendapati bahan berbahaya tersebut saat menggerebek tempat tinggal tersangka teror Paris Bilal Hadi Saleh dan Abdeslam di pinggiran Brussel belum lama ini.
Sebagian besar serangan yang dilakukan polisi Belgia menargetkan properti di Jette dan Molenbeek yang terhubung ke Bilal Hadfi, yang merupakan salah satu dari tujuh penyerang bunuh diri yang tewas dalam serangan di Paris.
Serangan mematikan di Paris pada Jumat 13 November malam, menewaskan 129 orang dan melukai ratusan lainnya.
BBC|YON DEMA