TEMPO.CO, PAEIS - Seperti apa kawasan Saint Denis, Paris utara, seusai operasi pengerebekan oleh pasukan khusus kepolisian Prancis untuk memburu tersangka teror, Rabu 18 November 2015, pagi? Kondisinya sangatlah sepi. Warga Paris yang tinggal di kawasan ini semula diminta berada di dalam rumah dan menjauhi jendela. Kini mereka sudah keluar, meski tetap berhati-hati.
Saint Denis terletak di sebelah utara Paris dan berada dalam satu wilayah dengan stadion sepak bola Stade de France, lokasi salah satu serangan pada Jumat, 13 November 2015. Presiden Perancis Francois Hollande dan Kementerian Luar Negeri Jerman menghadiri pertandingan persahabatan Jerman melawan Perancis. Penyerangan pada Jumat lalu itu menewaskan 35 orang.
Suasana kawasan itu sepi ketika Tempo sampai di sana, menjelang siang, hanya beberapa jam setelah operasi penggerebekan berbuntut baku tembak polisi itu. Jalan sudah dibuka, meski tidak semua. Beberapa ruas jalan, terutama yang mendekati lokasi penggerebekan, masih ditutup. Banyak wartawan berkumpul di sudut jalan dan bercampur dengan warga sekitar.
Jalan menuju kawasan itu juga sepi. Banyak transportasi publik tak jalan. Petugas di stasiun Lazzare menyatakan metro ke Saint Denis ditutup. Meski begitu, kalau ada penumpang naik metro, tetap dilayani hingga stasiun Saint Denis Universite, tepatnya di depan Universite Paris 8.
Halte bus depan Universite juga sepi. Petugas mengatakan semua bus yang beroperasi ke daerah itu dihentikan. Pun layanan trem. Jarang sekali taksi lewat. Taksi layanan, seperti Uber, yang dipesan Tempo, tak memberi respons. Satu-satunya menuju dan keluar dari daerah itu adalah berjalan kaki, sekitar 1 kilometer hingga Rue de Courbillon.
Operasi penggerebekan terjadi pada Rabu subuh pukul 04.30 hingga 07.00 waktu setempat. Media Prancis, BFMTV dan iTele melaporkan, sejumlah petugas terluka dalam aksi penembakan ini. The Guardian melaporkan, operasi penggerebekan untuk memburu dua tersangka utama serangan di Paris, salah satunya militan kesembilan yang hingga kini belum dipublikasikan namanya.
Selama operasi penggerebekan yang berujung baku tempak, warga di Saint Denis diminta tetap berada di rumah mereka dan menjauhi jendela. Sebuah helikopter polisi juga terdengar di wilayah tersebut.
Seorang penyelidik kepada AFP mengatakan penggerebekan sejak pagi buta berubah menjadi kontak senjata berjam-jam antara pasukan keamanan dan empat orang yang bersembunyi dalam apartemen dekat Stade de France. Operasi ini memburu otak utama, Abdelhamid Abaaoud, seorang petempur ISIS yang sebelumnya dianggap berada di Suriah setelah kabur dari kampungnya, Belgia, belum lama ini untuk menghindari penangkapan.
PURWANI DIYAH PRABANDARI (Paris)