Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

REPORTASE TEMPO: Paris Pulih, meski dengan Penjagaan

image-gnews
Suasana kota Paris, Prancis usai terjadi serangan, 15 November 2015. TEMPO/Purwani Diah Prabandari
Suasana kota Paris, Prancis usai terjadi serangan, 15 November 2015. TEMPO/Purwani Diah Prabandari
Iklan

TEMPO.CO, Paris - Suasana Paris mulai pulih pada Minggu, 15 November 2015, setelah serangan teror melanda Ibu Kota Prancis yang menewaskan lebih dari 129 orang. Warga mulai keluar menikmati hari libur, di sejumlah kawasan, meski masih banyak toko tutup. Banyak polisi dan tentara berjaga dengan senapan di sejumlah kawasan, salah satunya di pintu masuk stasiun metro Gare de L'est. "Masih banyak toko tutup setelah peristiwa Jumat," kata seorang penjaga toko aksesori telepon seluler di stasiun metro kepada Tempo. "Biasanya hari minggu sudah ramai."

Meski tak semua buka, hampir semua fasilitas transportasi publik tetap berjalan normal. Di stasiun kereta api Gare du Nord, Paris, yang menghubungkan Kota Paris dengan London, dan EuroStar, kereta tetap berjalan normal. Meskipun, seperti dilansir kantor berita Antara, ada beberapa penundaan perjalanan dari dan menuju Paris.  

Situasi normal juga terlihat dari stasiun Gare du Nord hingga menyusuri jalan daerah Montmartre, obyek wisata Basilika Sacre Coeur dengan distrik klub malam yaitu Moulin Rouge. Sepanjang jalan itu terlihat kehidupan berjalan lancar meskipun ada beberapa toko tutup.

Pemerintah Paris hanya menutup dua ikon kota: Menara Eiffel dan Musiem Louvre hingga waktu yang tak terbatas. Bahkan pada malam hari, lampu Eiffel yang biasa menerangi hingga tepi Sungai Seine itu dimatikan sama sekali.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris meminta warga negara Indonesia (WNI) yang menetap atau sedang berada di Prancis, khususnya di Paris dan sekitarnya, untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat berada di tempat umum dan keramaian.

Hingga saat ini di Prancis terdapat sekitar 1.700 warga negara Indonesia. Dari jumlah tersebut sekitar seribuan tinggal di Prancis, 300-an di antaranya mahasiswa. Ada sekitar 500 warga negara Indonesia yang menikah dengan warga setempat.

Meski tidak ada korban, Kedutaan Besar Republik Indonesia(KBRI) Paris mengeluarkan surat edaran mengimbau WNI untuk selalu waspada dan menghindari keramaian. Selain KBRI Paris, sejumlah KBRI di Eropa, seperti KBRI Berlin; KBRI Den Haag, Belanda; dan KBRI Praha, Ceko, juga mengeluarkan imbauan serupa.

PURWANI DIAH PRABANDARI (PARIS)



TEMPO.CO, PARIS - Suasana Kota Paris mulai pulih pada Minggu, 15 November 2015, setelah serangan teror melanda Ibu Kota Prancis yang menewaskan lebih dari 129 orang. Warga mulai keluar menikmati hari libur, di sejumlah kawasan, meski masih banyak toko tutup. Banyak polisi dan tentara berjaga di sejumlah kawasan, dengan senapan, salah satunya di pintu masuk stasiun metro Gare de L'est. "Masih banyak toko tutup setelah peristiwa Jumat," kata seorang penjaga toko aksesori telepon seluler di stasiun metro kepada Tempo. "Biasanya hari minggu sudah ramai,"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski tak semua buka, hampir semua fasilitas transportasi publik tetap berjalan normal. Di stasiun kereta api Gare du Nord, Paris, yang menghubungkan Kota Paris dengan London, dan EuroStar, kereta tetap berjalan normal. Meskipun, seperti dilansir kantor berita Antara, ada beberapa penundaan perjalanan dan menuju Paris.  

Situasi normal juga terlihat dari stasiun Gare du Nord hingga menyusuri jalan daerah Montmartre, obyek wisata Basilika Sacre Coeur dengan distrik klub malam yaitu Moulin Rouge. Sepanjang jalan itu terlihat kehidupan berjalan lancar meskipun ada beberapa toko tutup.

Pemerintah Paris hanya menutup dua ikon kota: Menara Eiffel dan Musiem Louvre hingga waktu yang tak terbatas. Bahkan pada malam hari, lampu Eiffel yang biasa menerangi hingga tepi Sungai Seine itu dimatikan sama sekali.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris meminta warga negara Indonesia (WNI) yang menetap atau sedang berada di Prancis, khususnya di Paris dan sekitarnya, untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat berada di tempat umum dan keramaian.

Hingga saat ini di Prancis terdapat sekitar 1.700 warga negara Indonesia. Dari jumlah tersebut sekitar seribuan tinggal di Prancis, 300-an di antaranya mahasiswa. Ada sekitar 500 warga negara Indonesia yang menikah dengan warga setempat.

Meski tidak ada korban, Kedutaan Besar Republik Indonesia(KBRI) Paris mengeluarkan surat edaran mengimbau WNI untuk selalu waspada dan menghindari keramaian. Selain KBRI Paris, sejumlah KBRI di Eropa, seperti KBRI Berlin; KBRI Den Haag, Belanda; dan KBRI Praha, Ceko, juga mengeluarkan imbauan serupa.

PURWANI DIAH PRABANDARI (PARIS)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

3 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

11 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

11 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

12 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

17 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

18 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

21 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

23 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat ke bawah di samping Menteri Luar Negeri dan Eropa Prancis Catherine Colonna selama konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, pada 9 November 2023. Reuters
Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza


Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

23 hari lalu

Menara Eiffel, Paris. Unsplash.com/Denys Nevozhai
Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

Galeries Lafayette Paris Haussmann, sebuah bangunan abad ke-19, bisa jadi alternatif Menara Eiffel.


18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

24 hari lalu

Militer Yordania menjatuhkan bantuan dari udara di Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza 26 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara