TEMPO.CO, Paris - Serangan teror di Paris memunculkan solidaritas bagi semua warga kota itu. Sopir-sopir taksi di semua wilayah Paris mematikan argo mereka setelah teror yang terjadi pada Jumat waktu setempat itu. Mereka mengangkut orang-orang yang terjebak di beberapa lokasi tanpa memungut biaya alias gratis. Para sopir mengantarkan mereka hingga ke tempat aman.
Seorang koresponden France24, Sophie Pilgrim, lewat akun Twitter-nya mencuit, “Taksi mengangkut orang-orang dengan gratis di Paris saat banyak yang terjebak di bar-bar, restoran, dan beberapa lainnya bahkan masih terjebak di dapur mereka.”
Di tengah serangan kejam yang menewaskan hingga 130 orang itu, solidaritas sosial warga Paris muncul lewat media sosial. Warga Paris menawarkan kepada siapa saja yang masih terjebak dan tak bisa pulang untuk singgah di rumah mereka.
Dengan tanda pagar #PorteOuverte atau “Buka Pintu” lewat Twitter, warga Paris mengundang mereka yang tak mampu menjangkau lokasi aman untuk singgah atau menginap di rumah-rumah itu.
Seperti akun @TWestfield yang mencuit, “Teman-teman saya sudah aman di rumah seorang perempuan. Dia membuatkan mereka makan malam dan menyiapkan tempat tidur. Diberkatilah. #PorteOuverte.
Jurnalis Nabila Ramdani kepada program BBC's Today mengatakan orang-orang diminta meninggalkan tempat-tempat seperti restoran dan juga ruang konser. "Mereka kini diminta kembali ke rumah dan tetap tinggal di dalam rumah. Tentu saja masalahnya adalah bagaimana mereka kembali ke rumah."
Komisioner Hak Asasi Manusia Australia Tim Wilson kepada News 24 mengatakan ketegangan terasa di mana-mana. "Kebanyakan orang pergi ke tempat yang aman di mana pun mereka bisa menemukannya," ujarnya.
Donasi untuk shelter pun muncul di seluruh dunia, dengan menawarkan tempat-tempat untuk tinggal sementara bagi warga Paris yang tak bisa pulang ke rumah.
INDEPENDENT | JULI