TEMPO.CO, Paris - Serangan di Paris telah menewaskan lebih dari 130 orang dan ratusan terluka. Tapi ada seorang pria asal Paris, Sylvestre, selamat dari peluru mematikan para teroris di Paris berkat telepon selular atau Ponsel miliknya, Sabtu, 14 November 2015.
Nyawa Sylvestre selamat dari hujan tembakan para teroris karena pelor yang semestinya menghantam kepalanya terbentur Ponsel miliknya. Menurut kabar yang dilansir dari Dailymail, Jumat, 13 November 2015 malam, para teroris menyerbu dan menembaki orang-orang di dekat Stade de France yang tengah dipadati penonton pertandingan sepak bola antara Prancis melawan Jerman.
Sylvestre menceritakan, dirinya baru saja mematikan panggilan telepon di Ponsel miliknya ketika pelaku aksi teror datang dan memberondongkan tembakan ke arahnya. Mereka hanya beberapa meter dari tempat dia berdiri. Sebuah peluru yang mengarah ke kepalanya menghantam Ponselnya. Beruntung bagi Sylvester, peluru itu hanya meremukkan layar Ponselnya dan bukan kepalanya.
SIMAK: Teror Paris, Surat Remaja Ini Ungkap Situasi di Bataclan
Dalam kejadian itu Sylvestre hanya luka ringan. Ia mengatakan bahwa, dirinya tersambar oleh pecahan peluru di kaki serta perutnya. Sylvestre menunjukkan bajunya yang berlubang akibat pecahan peluru dan ada sedikit bercak darah yang menempel di bajunya. Ia juga menunjukkan layar ponselnya yang pecah. Bagian kanan ponselnya bengkok dan mencuat dari posisinya akibat dihantam peluru para teroris. Selain itu, bagian belakang ponselnya juga pecah.
SIMAK: Begini Detik-detik Serangan Bom Teror Paris
Kemarin malam, sejumlah pria bersenjata menyerang sejumlah tempat di Paris, Prancis. Mereka melakukan penembakan dan pengeboman di restoran Petit Cambodge, Avenue de la Republique di Paris 10th District, La Belle Equipe bar di Paris 11th District, gedung musik Bataclan, dan stadion Stade de France. Hingga kini, sedikitnya 153 orang tewas akibat aksi teror tersebut. Delapan orang pelaku bom bunuh diri juga telah dinyatakan tewas.
DAILYMAIL | ANGELINA ANJAR SAWITRI