TEMPO.CO, New Delhi - Seorang pemuda tewas mengenaskan ketika melakukan tindakan ekstrem demi berkorban bagi dewi pujaannya. Dengan nekat, pemuda asal India tersebut memotong lidahnya sendiri hingga putus untuk dipersembahkan bagi pujaannya itu.
Kepolisian Madhya Pradesh, India bagian tengah, mengatakan bahwa Deepak Kol, 25 tahun, kehilangan banyak darah karena memotong lidahnya sebagai pengorbanan untuk Dewi Durga atau Dewi Kemenangan pada Rabu pagi, 4 November 2015.
BACA JUGA
Dandim Teman Arzetti Bilbina Akhirnya Dicopot dari Jabatan
Dicopot, Inilah Aktivitas Dandim Teman Arzetti Bilbina
Kol, yang berasal dari Desa Kharhata, India utara, telah berpuasa selama berhari-hari sebelum memotong lidahnya. Seperti dilansir Daily Mail, teman dan tetangga yang menyaksikan Kol memotong lidahnya, Rabu, tidak ikut campur atau menahannya.
Menurut pengakuan warga, alasan mereka enggan menghentikan aksi Kol itu lantaran takut dewi pujaan warga desa itu menjadi murka. Setelah Kol tak kunjung sadarkan diri pada Kamis, mereka lantas menelepon polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.
Kol dilarikan ke rumah sakit terdekat. Ia dinyatakan meninggal setibanya di ruang perawatan. Dokter percaya bahwa Kol, yang bekerja sebagai petani, meninggal karena kehabisan darah. Polisi sedang menyelidiki apakah Kol didorong memotong lidahnya sebagai korban atau inisiatif sendiri.
SIMAK PULA
Rayakan Jatuhnya Pesawat Jet Rusia, ISIS Bagi-bagikan Permen
Metrojet Rusia Jatuh,Pasukan Putin Bombardir 263 Target ISIS
Sejauh ini, tidak ada penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian terkait dengan kejadian memilukan itu. Telah banyak kejadian serupa yang terjadi di desa-desa di India.
Sesuai kepercayaan umat Hindu, Durga adalah atau Betari Durga adalah ibu dari Dewa Ganesa, Dewa Kumara, dan Ashokasundari. Dalam bahasa Sanskerta, Durga berarti "yang tidak bisa dimasuki" atau "terpencil". Ia terkadang disebut Uma atau Parwati.
Dewi Durga biasanya digambarkan sebagai wanita cantik berkulit kuning yang mengendarai seekor harimau. Ia memiliki banyak tangan dan memegang banyak tangan dengan posisi mudra, gerak tangan yang sakral yang biasanya dilakukan para pendeta Hindu.
DAILY MAIL | YON DEMA
Baca juga:
Kisah Sherlock Holmes Menyerbu Jakarta: Kagak Ada Matinye
Didesak DPR Agar Dicopot, Menteri Rini: 'Silakan, Tapi..'