TEMPO.CO, Washington, DC - Presiden Joko Widodo mengatakan keputusan Indonesia bergabung dengan Trans Pacific Partnership (TPP) akan diambil seusai pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Gedung Putih hari ini.
"Setelah saya membicarakan hal ini dengan Presiden Obama, saya akan memutuskan," kata Jokowi, seperti dilansir The New York Times pada 25 Oktober 2015. "Tunggu dan lihat."
Dalam sebuah wawancara sebelum kunjungan empat hari ke Amerika Serikat pekan ini, Jokowi juga mengatakan pemerintahnya dengan cepat telah melucuti peraturan perdagangan proteksionis rumit yang tidak disukai pebisnis asing.
"Saya pengusaha," kata Jokowi, mengacu pada pekerjaannya sebagai eksportir furnitur sebelum ia memulai karier politiknya sebagai wali kota di kampung halamannya di Jawa Tengah. "Aku tahu apa yang mereka inginkan. Aku tahu apa yang mereka butuhkan. Saya ingin mengatakan Indonesia terbuka untuk investasi. Indonesia terbuka bagi investor."
Topik Pilihan: Jokowi ke Amerika
Selain itu, Menteri perdagangan Indonesia Thomas Lembong mengatakan Indonesia siap bergabung dalam waktu dua tahun. Lembong prihatin Indonesia tertinggal di belakang tetangganya yang telah bergabung dengan kesepakatan itu, termasuk Australia, Brunei, Malaysia, Singapura, dan Vietnam.
Presiden Jokowi dijadwalkan berada di Amerika Serikat pada 25-29 Oktober 2015. Fokus utama dari kunjungan Jokowi ke AS kali ini adalah urusan perdagangan. Dia sedang berusaha menarik miliaran dolar AS dalam investasi asing dan Obama diharapkan mengumumkan beberapa transaksi bisnis.
Di Washington, Jokowi dan Obama diperkirakan akan menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama maritim dan pertahanan serta energi. Kedua pemimpin juga akan membahas peningkatan kerja sama dalam melawan ekstremisme kekerasan dan perubahan iklim serta sengketa teritorial di Laut Cina Selatan.
Jokowi juga dijadwalkan terbang ke San Francisco pada Rabu, 28 Oktober, untuk tur Silicon Valley, mengunjungi markas Google, dan makan malam dengan Tim Cook, Chief Executive Apple.
Amerika Serikat dan sejumlah negara membentuk TPP untuk membendung ekspansi perdagangan Cina.
THE NEW YORK TIMES | YON DEMA