Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Universitas di Afghanistan Luncurkan Program Studi Gender

image-gnews
Sara Bahai (40), pengemudi taksi perempuan berbicara kepada peunumpangnyaa saat berada di kota Mazar-i Sharif,Afganistan, 3 Maret 2015.  Bahai merupakan sopir taksi wanita pertama dan satu-satunya menjadi Afghanistan. AP/Mustafa Najafizada
Sara Bahai (40), pengemudi taksi perempuan berbicara kepada peunumpangnyaa saat berada di kota Mazar-i Sharif,Afganistan, 3 Maret 2015. Bahai merupakan sopir taksi wanita pertama dan satu-satunya menjadi Afghanistan. AP/Mustafa Najafizada
Iklan

TEMPO.CO, Kabul - Banyak perempuan Afghanistan menjadi kaum yang paling menderita akibat perang dan penindasan Taliban selama bertahun-tahun. Ditambah tidak adanya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan akses bagi mereka untuk menggali potensi dalam membangun masyarakat.

Namun pada Sabtu 24 Oktober 2015, gerakan ke arah positif untuk perempuan mulai muncul setelah Universitas Kabul meluncurkan program gelar master yang difokuskan pada Studi Gender dan Perempuan. Program ini adalah yang pertama di semua institusi pendidikan di Afghanistan, di mana banyak gadis masih dilarang mengakes pendidikan sama sekali.

"Perempuan di Afghanistan telah mengalami kesulitan, dan kami kehilangan (banyak peluang) untuk anak-anak," kata Farima Naderi, wanita asli Kabul yang bekerja dengan PBB membantu mengatur inisiatif pemberdayaan perempuan. "Program ini akan memperluas kesempatan bagi perempuan Afghanistan," kata dia seperti dikutip dari KPAX.com.

Dua puluh delapan siswa, 18 wanita dan 10 pria, dilaporkan telah terdaftar di kelas pertama dari i program studi dua tahun yang didanai negara. Misi program ini menurut siaran pers Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, adalah "untuk menciptakan sebuah platform para pendukung masa depan kesetaraan gender, menghasilkan penelitian tentang gender, kekerasan terhadap perempuan dan kelompok-kelompok yang kurang mampu, dan meningkatkan kesadaran tentang laki-laki dan tanggung jawab sosial perempuan."

Pemerintah Korea Selatan, yang Presidennya Park Geun-hye adalah seorang wanita, turut mendanai program ini. "Program ini akan menjadi model universitas yang bisa ditiru di seluruh negeri di masa yang akan datang," kata Menteri Pendidikan Tinggi Afghanistan H.E. Farida Momand.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak 2001, hak-hak perempuan dijamin di bawah konstitusi Afghanistan. Tapi itu tidak mudah diterapkan sebab terdapat lebih banyak umat Islam konservatif di negara itu yang didominasi laki-laki.

Sebuah jajak pendapat Thomson Reuters Foundation pada 2011 menempatkan Afghanistan sebagai negara paling berbahaya bagi perempuan, mengutip sejumlah kekerasan, perawatan kesehatan yang buruk dan kemiskinan yang parah. Dan tampaknya semakin buruk perkembangannya setelah PBB melaporkan bahwa korban perempuan selama 2014 naik 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya, meningkat 20 persen lebih sejak 2012.

Harapannya adalah bahwa program Universitas Kabul terbaru itu akan tumbuh dan menginspirasi inisiatif serupa di tempat lain. Daripada Afghanistan harus bergantung pada ahli atau aktivis perempuan dari luar, negraa dapat menghasilkan para sarjana dan aktivisnya sendiri untuk berbicara tentang pentingnya kaum perempuan dalam kemajuan masyarakat.

KPAX.COM | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.