TEMPO.CO, Yerusalem - Seorang serdadu Israel tewas dan sedikitnya sebelas korban lainnya, termasuk empat tentara, cedera setelah sebuah serangan terjadi di terminal bus di selatan Israel. Menurut keterangan polisi, insiden itu bersumber dari penembakan dan penusukan.
Setelah serangan pada Minggu petang waktu setempat, 18 Oktober 2015, polisi membuka tembakan terhadap dua orang Palestina yang diduga sebagai pelaku serangan di terminal bus di Kota Beersheba. Namun polisi Israel salah tembak. Seorang pria warga Eritrea menjadi korban penembakan hingga meninggal di rumah sakit.
"Pasukan keamanan Israel salah tembak terhadap warga Eritrea yang disangka sebagai pelaku penyerangan. Dia tewas di rumah sakit," kata polisi.
Polisi menjelaskan, penyerang menusuk seorang tentara dan mencuri senjatanya. Kemudian pelaku menembaki kerumunan orang di sebuah terminal bus. "Tentara itu tewas di rumah sakit," ujar polisi. "Pelaku serangan juga tewas setelah dibedil petugas keamanan," tutur Yoram Havely, Komandan Kepolisian Distrik Selatan Israel.
"Kami menerima dua korban dalam kondisi kritis," ucap Kepala Unit Trauma Rumah Sakit Soroka, Gadi Shaked, kepada televisi Israel. Tujuh korban lainnya, tutur Shaked, termasuk empat perwira polisi, harus dirawat karena luka tembak.
AL JAZEERA | LOS ANGELES TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN