TEMPO.CO, Moskow - Rusia menembakkan misil ke sejumlah sasaran di Suriah melalui kapal perang di Laut Kaspia berjarak 1.200 kilometer dari target tembakan. Serangan ini sebagai bagian dari bantuan militer Rusia ke Suriah.
Rusia mengatakan, tembakan itu sengaja menyasar kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), namun diakui bahwa beberapa serangan udaranya di Suriah mengenai beberapa kelompok perlawanan dukungan Barat.
Ini kabar pertama kali Rusia menggunakan kekuatan angkatan laut di Suriah sejak negeri itu mulai membangun kekuatan militernya di Suriah.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan pada Kamis, 8 Oktober 2015, angkatan lautnya melesakkan misil ke 11 target di Suriah melalui kapal perang yang berada di Laut Kaspia.
Menurut kantor berita RIA Novosti, Shoigu melaporkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa seluruh sasaran termasuk kawasan yang dikuasai oleh ISIS dihancurkan, "Tidak ada korban sipil," tulis RIA Novosti.
RIA Novosti dalam laporannya menulis, sebanyak empat kapal Caspian Fleet milik Rusia menembakkan 26 misil permukaan ke sejumlah sasaran. Misil ini melintasi wilayah udara Iran dan Irak.
Beberapa pejabat Rusia yang tak disebutkan namanya mengatakan, misil terbang sekitar 1.500 kilometer di atas wilayah udara Iran dan Irak selanjutnya menghantam Provinsi Raqqa dan Aleppo di Suriah utara, serta Provinsi Idlib di barat laut. ISIS menjadikan Raqqa dan Aleppo benteng pertahanan, adapun Front Nusra bertahan di Idlib.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN