TEMPO.CO, Sanaa - Sebuah serangan udara menghantam pesta perkawinan di kota yang dikuasai kaum Houthi, Yaman. Menurut sejumlah saksi mata, serangan itu menyebabkan sedikitnya 13 orang tewas.
Sumber medis di rumah sakit mengatakan sebanyak 38 orang cedera akibat insiden serangan bom udara pada Rabu, 7 Oktober 2015, di Sanban, Provinsi Dhamar. Hingga saat ini, belum ada komentar dari koalisi Arab yang melancarkan serangan terhadap kelompok bersenjata Syiah Houthi, yang mendapatkan dukungan dari Iran.
Baca Juga:
Beberapa warga setempat mengatakan serangan jet udara menghantam sebuah rumah tempat perayaan perkawinan di Sanban, berjarak 100 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Sanaa. Insiden penembakan ini merupakan peristiwa kedua yang dilakukan koalisi terhadap sebuah pesta perkawinan di negara jazirah Arab dalam beberapa pekan ini.
"Jet tempur koalisi melancarkan serangan udara, menyebabkan rumah benar-benar hancur," kata Taha al-Zuba, seorang saksi mata dan warga setempat. "Suara pesawat tempur itu meraung-raung setelah melakukan serangan."
Televisi yang berafiliasi kepada Houthi dalam siarannya menyatakan, melalui akun Twitter, pesta perkawinan dihantam jet tempur agresor. Sebutan agresor ini mengacu pada Arab Saudi selaku pemimpin koalisi.
Pada September 2015, serangan koalisi menewaskan sedikitnya 131 warga sipil saat mereka menghadiri pesta perkawinan di dekat kota Laut Merah, al-Mokha. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, serangan ini merupakan insiden mematikan sejak Maret 2015. Namun pihak koalisi membantah terlibat dalam serangan tersebut.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN