TEMPO.CO, Stockholm - Dalam beberapa jam ke depan, sebuah tim akademikus di Stockholm akan mengumumkan penerima Nobel Fisika tahun ini.
Peraih Nobel Fisika tahun lalu diraih ilmuwan dari Jepang dan Universitas California di Santa Barbara karena keduanya telah menciptakan cahaya LED. Berkat temuannya, kini sumber cahaya ciptaannya dapat menerangi ruang keluarga dan telepon pintar.
Menurut panitia, karya trio ilmuwan Jepang, terdiri atas Isamu Akasaki, Hiroshi Amano, dan Shuji Nakamura, dapat menghemat energi dan ramah lingkungan. "Karena tidak mengandung merkuri," ucap panitia.
Sejak 1901, panitia telah menyerahkan Nobel Fisika sebanyak 108 kali. Peraih Nobel Fisika termuda adalah Lawrence Bragg, yang menerima penghargaan pada 1915 pada usia 25 tahun. Sedangkan yang tertua adalah Raymond Davis Jr, yang berusia berusia 88 tahun ketika menerima penghargaan pada 2002.
Adapun John Bardeen adalah satu-satunya fisikawan yang dua kali menerima Nobel atas karyanya menemukan energi semikonduktor dan superkonduktivitas.
Selain bidang fisika, panitia dalam beberapa hari yang akan datang akan mengumumkan peraih Nobel Kimia, Sastra, Perdamaian, dan Ekonomi. Pada Senin, 5 Oktober 2015, tiga ilmuwan berbagi penghargaan Nobel Kesehatan lantaran penemuannya di bidang obat-obatan penyakit parasit.
Tiga ilmuwan itu adalah William Campbell (Irlandia), Satoshi Omura (Jepang), dan Tu Youyou (Cina). "Penyakit parasit memiliki dampak buruk terhadap masyarakat miskin di dunia dan menjadi penghalang bagi kemajuan kesehatan serta kesejahteraan manusia," ucap Nobel Assembly di Karolinska Institutet, Senin, 5 Oktober 2015.
CNN | CHOIRUL AMINUDDIN