Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dibom Militer AS, MSF Tinggalkan Rumah Sakit di Kunduz  

image-gnews
Kondisi rumah sakit dan staf  Dokter Lintas Batas (MSF)  di Kunduz, Afganistan, sesaat setelah dibom, Sabtu, 3 Oktober 2015. (Foto: MSF)
Kondisi rumah sakit dan staf Dokter Lintas Batas (MSF) di Kunduz, Afganistan, sesaat setelah dibom, Sabtu, 3 Oktober 2015. (Foto: MSF)
Iklan

TEMPO.CO, Kabul - Setelah insiden penyerangan rumah sakit di Kunduz, Afganistan, oleh militer Amerika Serikat pada akhir pekan lalu, organisasi bantuan medis Dokter Lintas Batas (MSF) mengatakan akan menutup dan meninggalkan rumah sakit amal tersebut.

Seperti dilansir New York Times, Selasa, 5 Oktober 2015, MSF mengatakan sudah mengeluarkan semua staf dari Kunduz, menyusul serangan udara yang dianggap PBB sebagai kejahatan perang.

"Rumah Sakit ini tidak lagi berfungsi. Semua pasien kritis dipindahkan ke rumah sakit lain. Saya tidak bisa pastikan lagi sejauh ini apakah rumah sakit ini akan dibuka kembali, " kata seorang juru bicara MSF.

Penutupan rumah sakit tersebut akan berdampak negatif, tidak hanya bagi warga Kunduz tetapi juga bagi penduduk di wilayah sekitar yang kekuarangan perawatan medis. MSF menyebut rumah sakit ini adalah satu-satunya fasilitas bedah gratis di timru laut Afghanistan selama empat tahun terakhir. Kelompok itu mengatakan bahwa pada 2014 lebih dari 22.000 pasien menerima perawatan di rumah sakit dan lebih dari 5.900 prosedur bedah dilakukan.

Sementara itu angka kematian akibat serangan udara Amerika Serikat (AS) di halaman rumah sakit di Kunduz meningkat menjadi 22 orang. MSF mengatakan, tiga lagi pasien di rumah sakit itu meninggal dunia membuat korban yang tewas adalah 10 pasien, termasuk 3 anak-anak, dan 12 staf MSF. Serangan ini juga menyebabkan 37 orang cedera, termasuk 19 tim medis MSF.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengeboman ini terjadi meski MSF telah menginformasikan koordinat GPS rumah sakit kepada militer Afganistan dan koalisi AS sejak 29 September lalu. Hal ini sesuai dengan prosedur umum MSF di daerah konflik."Serangan ini amat mengerikan dan melanggar hukum Humaniter Internasional," ujar Meinie Nicolai, Presiden MSF dalam pernyataan yang diterima Tempo.

Pemerintah AS dan Afghanistan berjanji menyelidiki insiden itu dan juru bicara militer AS mengatakan, kemungkinan rumah sakit itu diserang pesawat penggempur tentara sekutu AS-NATO. MSF menuntut transparasi total dari pasukan koalisi dan menolak kematian para korban sebagai sekedar 'collateral damage' atau korban tambahan yang bukan menjadi sasaran.

NEW YORK TIMES | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.