TEMPO.CO, Seoul - Sembilan warga Rusia terdiri atas atlet, pelatih, dan wartawan dideportasi segera setelah mendarat di Korea Selatan karena mabuk dan menimbulkan kekacauan dalam penerbangan dari Moskow ke Seoul.
Seperti yang dilansir Reuters pada Sabtu, 3 Oktober 2015, kelompok yang menaiki pesawat Korean Air itu dilarang masuk setelah mendarat di Bandara Internasional Incheon untuk pertandingan olahraga militer. Seorang pejabat dari Incheon, Polisi Bandara Internasional mengatakan, "Sejumlah penumpang mengeluh beberapa warga Rusia berteriak, mabuk, dan membuat kebisingan."
Baca Juga:
Pejabat itu mengatakan polisi membawa mereka ke dalam tahanan segera setelah mereka tiba di Korea Selatan. "Sembilan orang di antaranya kemudian dipindahkan ke kantor imigrasi. Mereka ditahan untuk melanggar hukum keamanan penerbangan."
Baca juga:
Sebelum Habisi Salim Kancil, Desir Cs Isi Ilmu Kebal ke Kiai
Amel Alvi dan Gaya Cadar Mendadak Lima Perempuan di Sidan
Mereka dikatakan membuat keributan di dalam pesawat setelah awak kapal berhenti menyajikan minuman keras kepada mereka. Departemen Kehakiman menegaskan kelompok tersebut telah dikirim balik ke Rusia.
Polisi mengatakan kelompok itu turut melibatkan dua perenang wanita. Mereka harus bertanding pada kejuaraan Olahraga Militer Dunia di Mungyeong, yang dimulai sejak Jumat, 2 Oktober 2015.
Olimpiade yang diselenggarakan oleh Dewan Olahraga Militer Internasional (CISM), telah diselenggarakan setiap empat tahun sejak 1995. Acara tahun ini, diadakan di pusat kota Mungyeong dari 2-11 Oktober 2015, diharapkan untuk menarik sekitar 7.000 pesaing dari 117 negara.
Olahraga yang dipertandingkan seperti basket, tinju, renang, dan menembak, tetapi juga menampilkan pertunjukan unik seperti 'pentathlon angkatan laut'.
REUTERS | YON DEMA