TEMPO.CO, Yerusalem - Bentrok sengit masih terus berlangsung di kompleks Al-Aqsa setelah pasukan keamanan Israel menyerbu masjid dan berkelahi dengan jemaah Palestina.
Sejumlah saksi mata di daerah pendudukan Yerusalem mengatakan kepada Al Jazeera, polisi Israel memasuki masjid sesaat sebelum pukul 07.00 pagi waktu setempat (04.00 GMT), Senin, 28 September 2015.
Beberapa sumber Al Jazeera menerangkan para anggota pasukan keamanan Israel itu memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa melalui pintu gerbang Bab al-Maghariba. Selanjutnya langkah paksa pasukan Israel itu menimbulkan perkelahian sengit dengan jemaah yang memasang barikade untuk pertahanan di masjid.
Wartawan Al Jazeera, Imtiaz Tyab, dalam laporannya dari Yerusalem mengatakan bentrok itu berlanjut dan meningkat setelah kelompok sayap kanan Yahudi bersiap-siap memasuki kompleks masjid.
"Beberapa petugas kepolisian tampak berada di atap masjid," Tyab melaporkan.
Mengutip keterangan sejumlah saksi, dia mengatakan pada aksi tersebut polisi menembakkan granat bersuara melengking dan bercahaya melalui jendela ke arah sekumpulan jemaah. Peetugas Israel juga menggunakan barikade tameng metal guna merangsek mendekati gerbang utama masjid.
Aksi tersebut, menurut bebrapa saksi mata, mendapatkan perlawanan sengit. Para jemaah melempari mereka dengan batu dan kembang api. "Konfrontasi relatif kecil, tetapi para jemaah melakukan perlawanan terus menerus," ujar Tyab.
Kekerasan berlangsung pada hari suci umat Yahudi, Sukkot, yang dimulai pada Ahad petang, 27 September 2015, waktu setempat. Selama hari libur sepekan itu, seluruh umat Yahudi mengunjungi Yerusalem.
Menurut kesepakatan yang telah berlangsung 50 tahun, umat Yahudi dan warga dari umat agama lain diperbolehkan memasuki kompleks masjid Al-Aqsa pada pukul 07.30 pagi waktu setempat tetapi tidak diperkenankan beribadah.
"Yahudi sayap kanan melakukan provokasi. Mereka beribadah serta melanggar kesepakatan" kata jemaah Palestina.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN