TEMPO.CO, MINA – Tragedi Mina terjadi lagi di Jalan Arab 204 dan menewaskan 707 jemaah haji, Kamis, 24 September 2015. Otoritas Arab Saudi menyebut penyebab tragedi adalah karena para jemaah tak disiplin.
Seperti dilansir kanal Al Jazeera Internasional, Jumat, 25 September 2015, Menteri Kesehatan Arab Saudi Khaled Al Falih menyalahkan para jemaah haji dalam tragedi Mina. Menteri Khaled menilai musibah tidak akan terjadi jika para jemaah mengikuti aturan yang ditetapkan otoritas Arab Saudi. (Lihat Video : Tragedi di Tanah Suci dalam Tiga Dekade)
Dalam siaran televisi, Khaled mengatakan, "Ada jemaah haji memasuki Jalan Arab 204 tak sesuai jadwal yang diberikan otoritas setempat," kata Menteri Khaled. " Jemaah bergerak tanpa mengikuti waktu yang telah ditentukan oleh penyelenggara."
Menurut Khaled, jadwal pergerakan jemaah haji di sana sebenarnya telah dibuat sedemikian rupa oleh otoritas setempat, terutama agar tidak terjadi situasi bottle neck di jalur itu. Namun para jemaah haji tak disiplin. "Situasi bottle neck pun terjadi," katanya.
Khaled mengatakan fokus Kementerian Kesehatan Arab Saudi saat ini adalah menangani secepat mungkin para korban yang masih bisa diselamatkan.
Baca Juga:
“Sebanyak 863 calon haji dilaporkan mengalami luka-luka dalam tragedi itu. Kami saat ini telah mengerahkan 220 ambulans untuk mengangkut mereka menuju empat rumah sakit terdekat,” ucapnya.
Sebagaimana diberitakan, peristiwa di Mina terjadi di Jalan Arab 204 sekitar pukul 07.30 waktu Arab Saudi. Akibat peristiwa itu, sebanyak 717 calon haji dilaporkan meninggal dunia, sedangkan 863 lainnya mengalami luka-luka.
Dari 717 calon haji yang meninggal, terdapat tiga warga negara Indonesia (WNI) yang turut meninggal dalam peristiwa tersebut. Laporan itu disampaikan Wakil Dubes RI untuk Arab Saudi, Sunarko.
Sementara itu, pemerintah Iran juga telah memastikan puluhan warganya menjadi korban tewas dalam tragedi Mina.
WDA | REUTERS | ALJAZEERA