TEMPO.CO, Damaskus - Sebuah gencatan senjata baru telah dimulai antara pasukan pemerintah dan oposisi di empat kota di Suriah.
Menurut laporan kelompok yang memonitor konflik Suriah, gencatan senjata itu dimulai pada Ahad, 20 September 2015, di Kota Zabadani dan Madaya, keduanya di luar ibu kota Damaskus. "Adapun gencatan senjata lainnya berlangsung di Desa Fouaa dan Kafraya di sebelah utara Provinsi Idlib, dekat perbatasan Turki," ujar Syrian Observatory for Human Rights.
Bulan lalu, gencatan senjata di empat kota tersebut belum diberlakukan. Belum ada keterangan pasti berapa lama gencatan senjata itu akan berakhir atau siapa yang menjadi mediatornya.
Pemerihati hak asasi manusia berbasis di London itu mengatakan, beberapa jam sebelum gencatan senjata dimulai, satu koalisi pemberontak dipimpin oleh Front Nusra menguasai beberapa bagian Fouaa setelah perang sengit dengan milisi pro-pemerintah dukungan Hizbullah, kelompok gerakan bersenjata Syiah Libanon.
Pada perang sengit tersebut, sedikitnya 74 pemberontak dan 40 milisi pro-rezim tewas di medan tempur sejak pasukan pemberontak pada Rabu, 16 September 2015, melancarkan serangan besar terhadap Fouaa dan Karaya.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN