TEMPO.CO, Taipei— Empat anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang dilaporkan tenggelam di Taiwan pada Jumat pekan lalu berhasil diidentifikasi. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal mengatakan salah seorang ABK, Kusnanto, asal Brebes, sudah ditemukan jasadnya. Adapun tiga ABK lain yang hingga kini masih dalam pencarian diidentifikasi melalui paspor atas nama Kusnali dan Tasam asal Brebes serta Sanip dari Karawang.
“Kementerian Luar Negeri akan segera menghubungi keluarga untuk mengabarkan musibah ini,” demikian kata Lalu, dalam pesan pendek kepada Tempo, Ahad, 20 September 2015. Untuk mengantisipasi kebutuhan identifikasi, Lalu menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan DVI Mabes Polri untuk segera melakukan pengambilan sampel DNA keluarga korban.
Informasi terakhir yang diperoleh Kementerian Luar Negeri dari penjaga pantai Taiwan, menurut Lalu, hari ini, pukul 15.55, waktu setempat, salah satu kapal nelayan yang ikut dalam operasi pencarian menemukan satu jenazah yang diduga kuat adalah salah satu ABK. Kapal tersebut direncanakan akan merapat ke Pelabuhan Keelung pada pukul 19.00, waktu setempat, untuk membawa jasad agar segera dilakukan identifikasi.
Para ABK yang bekerja untuk kapal nelayan Shih Hui 31 ini mengalami nasib nahas setelah kapal mereka tenggelam karena bertabrakan dengan kapal kargo di lepas pantai Taoyuan, Taiwan utara. Selain mereka, kapten kapal berkewarganegaraan Taiwan dan empat ABK asal Cina juga turut menjadi korban.
Operasi pencarian pun masih dilakukan oleh penjaga pantai Taiwan. “Saat ini penjaga pantai dan pemilik kapal telah sepakat untuk menarik (towing) kapal tersebut ke pantai. Karena ada dugaan kuat beberapa ABK masih terjebak di dalam kabin kapal,” ujar Lalu.
NATALIA SANTI
Video Kapal Karam: