TEMPO.CO, Beirut - Pejabat tinggi Libanon mengkhawatirkan sekitar 20 ribu ekstrimis ISIS yang menyusup ke dalam pengungsi Suriah. Lewat kamp pengungsi mereka masuk ke Eropa.
"Saya takutkan militan radikal Negara Islam Irak Suriah (ISIS) membuat minimal 2 persen dari 1,1 juta warga Suriah yang tinggal di kamp-kamp di sini (Libanon)," kata Menteri Pendidikan Libanon Elias Bou Saab.
Peringatan itu datang setelah David Cameron melakukan perjalanan ke kamp-kamp pengungsi di Libanon dan Yordania untuk mencoba untuk memenangkan kembali dukungan publik atas krisis Suriah. Inggris berencana akan mengambil setidaknya 20 ribu pengungsi untuk dibawa ke Inggris.
"Firasat saya mereka (ISIS) yang memfasilitasi operasi tersebut untuk pergi ke Eropa dan tempat-tempat lain, dari Turki ke Yunani," kata Bou Saab, seperti dilansir Mirror pada Selasa, 15 September 2015.
Libanon merupakan salah satu negara yang meminta bantuan Inggris setelah kewalahan dengan masuknya lebih dari satu juta pengungsi Suriah sejak dimulainya perang sipil.
Cameron terbang dengan jet mewah ke Libanon. Dia berada selama 50 menit di sebuah kamp di Lembah Bekaa, dekat perbatasan Suriah.
Setelah bertemu keluarga miskin dan mengunjungi salah satu sekolah, Cameron kemudian terbang ke Yordania untuk kunjungan ke kamp pengungsi al-Za'atri. "Saya ingin datang ke sini untuk melihat sendiri dan mendengar sendiri cerita pengungsi," kata Cameron.
MIRROR|YON DEMA