TEMPO.CO, Paris - Dua wanita yang bertelanjang dada tiba-tiba naik ke panggung acara konferensi tentang Islam di Prancis. Di atas pusarnya terdapat tulisan, "Tidak ada yang membuat saya menyerah."
Keduanya merebut mikrofon dari dua imam yang sedang berceramah. Imam atau ustad yang berbaju dan berkopiah putih itu sedang berbicara mengenai hukum Islam terhadap suami yang memukul istrinya.
Aksi dua perempuan tersebut membuat heboh konferensi yang berlangsung di Pontoise, kota di pinggiran Paris, ibu kota Prancis, itu.
Berita Menarik:
Wow, Wanita Ini Sembunyikan Harta Rp 4 Miliar dalam Tubuhnya
Pencuri Ini Pamer Duit Jarahan Lewat Selfie, Akhirnya...
Seperti dilansir Mirror pada 13 September 2015, kedua imam itu akhirnya turun dari panggung karena malu melihat kelakuan dua wanita yang terus berteriak-teriak di atas panggung tersebut.
Petugas keamanan gedung langsung naik ke panggung dan meminta keduanya turun.
Dua aktivis gerakan feminisme itu menolak. Beberapa petugas akhirnya menyeret paksa mereka ke belakang pangung. Polisi pun menahan keduanya.
Seperti ditulis Mirror, kedua perempuan itu berasal dari Femen, organisasi feminis beraliran radikal. Femen adalah kelompok protes ekshibisionis feminis yang didirikan di Ukraina pada 2008.
Kelompok ini terkenal akan aksi telanjangnya. Banyak aktivis dan kelompok feminis lain yang mengkritik serta tidak setuju dengan cara yang dilakukan Femen. Terlebih lagi terhadap masyarakat minoritas. Islam merupakan kelompok minoritas di Prancis.
MIRROR.CO.UK | YON DEMA
Baca juga:
Seru, Giliran Fadli Zon Serang Titik Lemah Menteri Puan
Pernikahan Ayudia Bing Slamet & Ditto: Inilah yang Istimewa