TEMPO.CO, Mogadishu - Kelompok militan Islam Al Shabaab dilaporkan telah mengeluarkan peringatan terhadap warga Somalia yang sering menginap dan mampir di hotel, pantai dan klub malam di Ibu kota Mogadishu. Mereka menyatakan akan menargetkan pria dan wanita yang terlibat dalam apa yang mereka sebut sebagai budaya tidak bermoral.
"Biarkan kaum Muslim menghindari pergi ke hotel di mana pria dan wanita bertindak nakal," kata Sheikh Ali Jabal, pemimpin Al Shabaab untuk wilayah Ibu Kota. "Siapa saja yang terlibat dalam budaya tidak bermoral ini dipandang sebagai bagian dari musuh yang menyerbu Somalia," ujarnya.
Pihak berwenang Somalia sendiri, dalam laporan Trust.Org, belum memberikan tanggapan langsung terhadap ancaman tersebut.
Al Shabaab, dikenal sering melakukan serangan bom dan senjata di Ibu Kota - terutama di sekitar hotel terkenal - mengutip laporan Trust.Org, 2 September 2015. Al Shabaab dikatakan sedang berupaya menggulingkan pemerintah Somalia yang didukung Barat dan memberlakukan hukum Islam yang radikal di negara tersebut.
Sementara Somalia, negara yang penuh persoalan dan ketidakpastian setelah diktator Mohamed Siad Barre digulingkan pada 1991, diketahui sedang mencoba untuk bangkit setelah konflik dan kekacauan menimpa negara itu selama dua dekade.
Perbaikan situasi keamanan di Mogadishu dipercaya telah menyebabkan beberapa orang Somalia kembali dari pelarian, dan mereka turut membawa kebiasaan bermain musik mereka di malam hari dan berenang di pantai pasir putih Mogadishu di Samudera Hindia.
Adapun peringatan Al Shabaab tersebut muncul satu hari setelah kelompok militan menyerbu pangkalan Uni Afrika, sekitar 90 km (55 mil) sebelah selatan Ibu Kota, di mana mereka mengatakan telah berhasil menewaskan 50 tentara penjaga perdamaian.
Pasukan penjaga perdamaian, yang dikenal sebagai AMISOM, menyebutnya sebagai serangan keji, namun belum merilis jumlah kematian di pihak mereka. Al Shabaab dikenal sering melebih-lebihkan keberhasilan serangannya.
TRUST.ORG | MECHOS DE LAROCHA