TEMPO.CO, Palmyra - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan kembali meledakkan tiga menara makam kuno di Palmyra yang dibangun antara tahun 44 dan 103 Masehi. Hal itu disampaikan Kepala Barang Antik Suriah Maamoun Abdulkarim, Jumat, 4 September 2015.
Abdulkarim, kepada Reuters, mengatakan sumber di Palmyra telah mengkonfirmasi penghancuran tiga makam tersebut, termasuk makam Elahbel. Makam itu dibangun pada 103 Masehi, yang memiliki tinggi empat lantai dan ruangan bawah tanah.
Sebelumnya, ISIS telah menghancurkan dua kuil kuno di lokasi di pusat Suriah dalam beberapa minggu terakhir. Dua kuil itu berasal dari zaman Romawi, yang telah menjadi situs warisan dunia UNESCO.
"Kami dapat mengkonfirmasi kehancuran bangunan utama dari Kuil Bel serta deretan bangunan di sekitarnya," demikian pernyataan Badan Pelatihan dan Penelitian PBB, Unitar, sambil menunjukkan gambar satelit dari situs saat sebelum dan setelah ledakan pada Minggu, yang dilansir dari situs web Middle East Online.
Ledakan demi ledakan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran bahwa milisi ISIS tengah membersihkan Suriah dari apa yang mereka anggap sebagai artefak non-Islami.
ISIS merebut kota kuno tersebut dari pasukan rezim Suriah pada Mei 2015. Dan, sejak saat itu, mereka secara agresif menyerang bangunan kota dan situs bersejarah yang mereka anggap musyrik dan, pada pertengahan Agustus, mereka juga dilaporkan telah memenggal mantan kepala penjaga barang antik, 82 tahun, di Palmyra.
TRUST.ORG | MIDDLE EAST ONLINE | MECHOS DE LAROCHA