TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai aksi gerakan Bersih 4.0 yang dilakukan ribuan pengunjuk rasa di Malaysia mirip gerakan reformasi di Indonesia pada 1998. Menurut dia, aksi itu merupakan bentuk kepedulian warga Malaysia yang ingin negaranya lebih baik.
"Ya itu kan sama seperti reformasi di Indonesia zaman dulu, kita lihat saja nanti," kata Kalla, di kantornya, Senin, 31 Agustus 2015. "Kami tidak terlalu ikut campur karena itu urusan dalam negeri mereka."
Kalla mengatakan imbas dari aksi demonstrasi besar-besaran itu tidak membawa dampak yang serius terhadap warga negara Indonesia yang ada di Malaysia. "Ya tidak apa-apa, aksinya kan dilakukan dengan cara damai," ujarnya. Artinya, kata dia, aksi demonstrasi itu tidak membawa ancaman serius bagi WNI.
Ribuan pengunjuk rasa memenuhi Kuala Lumpur untuk menuntut Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mundur, Sabtu, 29 Agustus 2015. Menanggapi itu, Najib menganggap pengunjuk rasa yang tergabung dalam gerakan Bersih 4.0 memiliki patriotisme dangkal.
Pemerintah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tengah mendapat kecaman dari warga Malaysia. Ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan hari ini dan besok. Unjuk rasa yang memiliki slogan "Bersih 4.0" ini menginginkan Nazib mundur dari jabatannya.
REZA ADITYA