TEMPO.CO, Jakarta - Kematian yang disebabkan oleh Middle East respiratory syndrome (MERS) dilaporkan telah melanda penduduk yang berada di Arab Saudi. Dalam pekan ini saja, 19 orang dikatakan tewas setelah tertular penyakit tersebut.
"Kementerian Kesehatan Kerajaan Saudi mencatat 502 korban jiwa dan 1.171 kasus telah terjadi sejak Juni 2012 ketika virus pertama kali muncul. Angka itu termasuk kasus kematian yang disebabkan banjir melanda negara tersebut," lapor Agence France-Presse dilansir dari laman Time, 28 Agustus 2015.
Penyebaran virus ini menimbulkan kecemasan sebab muncul di saat Arab Saudi tengah bersiap menjadi tuan rumah dari sekitar 2 juta umat muslim yang akan melakukan perjalanan melaksanakan ibadah haji tahunan bulan depan.
Dalam laporan Time, otoritas kesehatan negara dikatakan telah menutup bangsal darurat di salah satu rumah sakit terbesar di ibu kota Riyadh pekan lalu, setelah setidaknya 46 orang, termasuk staf rumah sakit, tertular penyakit itu.
MERS adalah infeksi virus pernapasan yang menyebabkan demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Hal ini disebabkan oleh Coronavirus dan dianggap lebih mematikan walau tidak cepat menular seperti kerabatnya severe acute respiratory syndrome (SARS), yang tersebar secara global pada 2002 dengan menelan korban sebanyak 8.000 jiwa.
Baca Juga:
TIME.COM | MECHOS DE LAROCHA