Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Bangkok, Polisi Hubungkan Ledakan dengan Uighur

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Sejumlah biksu memimpin doa untuk para korban ledakan bom motor di kuil Erawan, Bangkok, Thailand, 19 Agustus 2015. Ledakan di kuil Erawan menewaskan setidaknya 22 orang dan 120 lainnya luka-luka. AP/Sakchai Lalit
Sejumlah biksu memimpin doa untuk para korban ledakan bom motor di kuil Erawan, Bangkok, Thailand, 19 Agustus 2015. Ledakan di kuil Erawan menewaskan setidaknya 22 orang dan 120 lainnya luka-luka. AP/Sakchai Lalit
Iklan

TEMPO.CO, Bangkok - Polisi Thailand mulai mengaitkan pemberontak Uighur di wilayah Cina dalam kasus ledakan di kuil Erawan yang menewaskan 22 orang.

Polisi menemukan sejumlah warga Turki memasuki Thailand sebelum ledakan tersebut terjadi.

Polisi dan beberapa analis keamanan telah membahas kemungkinan koneksi ke Uighur, minoritas muslim yang berbicara bahasa Turki dari barat jauh Cina. Mereka mengeluhkan penganiayaan oleh Beijing.

Pemberontak Cina Uighur merupakan masalah penting bagi banyak orang Turki, yang melihat diri mereka memiliki latar belakang budaya dan agama yang sama.

Bulan lalu, lebih dari seratus warga Uighur dideportasi dari Thailand ke Cina--sebuah langkah yang mendapat kecaman luas dari kelompok-kelompok hak asasi dan memicu protes di luar konsulat Thailand di Istanbul.

Juru bicara polisi nasional, Prawut Thavornsiri, mengatakan kepada wartawan bahwa polisi telah memeriksa kedatangan warga Turki yang masuk Thailand sekitar dua minggu sebelum terjadi ledakan.

"Kemungkinan ada banyak orang Turki yang datang ke Thailand. Kami sedang menyelidiki kelompok yang mungkin telah datang ke sini," ucap Thavornsiri saat ditanya apakah polisi telah menyelidiki 15 warga Turki.

Thavornsiri menjelaskan, "Kami memang memeriksa 15 orang. Kami tidak fokus pada kewarganegaraan, tapi individu," ujar Thavornsiri, seperti dilansir Reuters, Kamis, 27 Agustus 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anthony Davis, analis keamanan yang berbasis di Bangkok, berbicara di Foreign Correspondent Club of Thailand pada Senin bahwa ada tiga kemungkinan kelompok yang memiliki motif dan kemampuan untuk melakukan serangan.

"Yang paling mungkin pelaku pengeboman adalah anggota militan dari organisasi sayap kanan Turki yang dikenal sebagai Serigala Abu-abu, sebuah organisasi ekstrem Turki," tuturnya.

Davis mengatakan motif mereka mungkin adalah balas dendam atas deportasi etnis Uighur dari Thailand ke Cina.

Bukti utama yang dimiliki polisi dalam insiden ledakan di kuil yang sangat populer di kalangan turis Asia tersebut adalah rekaman kamera keamanan.

Rekaman itu menunjukkan seorang pria dengan kaus kuning dan rambut hitam meninggalkan ransel setelah memasuki kuil Erawan dan berjalan menjauh dari tempat kejadian sebelum terjadi ledakan.

Sebanyak 12 dari 22 orang yang tewas dalam serangan pada 19 Agustus 2015 itu adalah warga asing, termasuk warga Cina, Hong Kong, Inggris, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

REUTERS | YON DEMA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.