TEMPO.CO, Yerusalem - Empat roket dilaporkan ditembakkan dari wilayah Suriah ke Dataran Tinggi Golan dan wilayah Galilee di Israel, Kamis, 20 Agustus 2015.
Israel, sebagaimana dilansir New York Times, 21 Agustus 2015, menyalahkan Iran atas hal yang tampaknya menjadi serangan paling serius di daerah itu dalam beberapa bulan terakhir.
Tidak ada korban dari pihak Israel. Namun serangan roket itu dipercaya datang saat Israel tengah mencoba melobi Kongres Amerika Serikat untuk menolak kesepakatan nuklir AS dan Iran.
"Serangan roket itu jelas disengaja," ucap pejabat militer Israel. Menurut dia, serangan tersebut mungkin menjadi yang terbesar yang pernah ditembakkan dari Suriah ke Israel dalam empat tahun terakhir.
Media berita Israel menyatakan itu juga kali pertama roket diluncurkan dari Suriah ke Galilea sejak perang 1973.
Meski menuduh Iran di balik serangan itu, Israel menyatakan pemerintah Suriah saat ini harus bertanggung jawab. Dalam serangan baliknya, Israel telah meluncurkan serangan artileri serta serangan udara terhadap 14 pos militer Suriah dan fasilitas lain di Suriah dari Dataran Tinggi Golan.
Aktivis yang berafiliasi dengan oposisi terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad di Suriah, Abu Omar al-Golani, menuturkan melalui Skype bahwa pengeboman yang dilakukan Israel telah menghancurkan artileri dari brigade ke-90 tentara Suriah serta menekan target lain di Quneitra, Suriah.
Peneliti di Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok kemanusiaan berbasis di Inggris, menyatakan laporan awal menunjukkan ada korban di antara pasukan Suriah. Al Manar, saluran televisi yang dijalankan Hizbullah, organisasi Syiah Lebanon, mengatakan peluru Israel juga telah melanda Kota Quneitra. Dan kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan, beberapa rudal menghantam direktorat transportasi dan bangunan resmi lain di Quneitra, seperti dilansir New York Times.
Dalam konferensi dengan wartawan, pejabat militer Israel berujar, Saeed Izaadhi, Kepala Divisi Palestina dari Pasukan Al-Quds Iran, adalah orang yang mengatur serangan roket ke Israel. Adapun menurut Israel, roket ditembakkan kelompok militan Islam yang dibiayai dan dipersenjatai oleh Iran.
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Iran mengenai tuduhan Israel tersebut.
NEW YORK TIMES | MECHOS DE LAROCHA