TEMPO.CO, London - Seorang mata-mata Rusia menyusupi badan intelijen Australia selama puncak Perang Dingin, kata agen intelijen Australia kelahiran Inggris, Molly Sasson, seperti dilansir The Telegraph edisi 18 Agustus 2015.
Molly Sasson, 92 tahun, bekerja untuk intelijen Angkatan Udara dan badan intelijen domestik Inggris, MI5, sebelum pindah ke Australia untuk bekerja untuk Australian Security Intelligence Organisation (ASIO), agen mata-mata domestik Australia.
Dia kini membuka kepada publik atas klaimnya bahwa ASIO disusupi oleh mata-mata Sovyet, kini Rusia, pada 1970-an. Tapi, kata Sasson, badan intelijen itu mengabaikan peringatan dari agennya sendiri dan dari kepala kantor badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA) di Canberra.
Ada keyakinan bahwa Rusia menganggap Australia merupakan jalan yang lebih mudah untuk mengakses intelijen Barat daripada melalui lembaga di AS atau Inggris. "Saya tidak ragu sama sekali bahwa ASIO disusupi," kata Sasson kepada ABC News. "Soviet selalu tampak selangkah lebih maju dari kita. Jika kita melakukan operasi, gagal. Pasti ada yang membocorkannya."
Sasson menceritakan sebuah episode di mana seseorang yang diduga agen Rusia bernama Vladimir Dobrogorsky diyakini berencana untuk bertukar informasi dengan seorang pria Australia pada pukul 6:30 di Telopea Park, sebuah taman di dekat pusat kota Canberra.
Agen Australia mengawasi taman itu tetapi pertukaran informasi itu tidak terjadi. Kemudian muncul kabar bahwa Dobrogorsky telah meninggalkan kedutaan Soviet menuju Moskow pagi harinya. "Dia tidak pernah kembali," kata Sasson kepada The Australian. "Saya yakin bahwa seseorang dalam ASIO memberi petunjuk kepada dia untuk pergi."
Sasson, yang fasih berbahasa Jerman, memulai karir di bidang intelijen selama Perang Dunia II ketika ia direkrut oleh intelijen militer Inggris. Setelah perang, dia membantu melindungi seorang pembelot Soviet ke Inggris, Kolonel Grigori Tokaev, seorang ilmuwan roket yang menyeberang ke Barat melalui Berlin pada akhir 1940-an.
Sasson bekerja untuk MI5 sebelum ditawari pekerjaan ASIO di Canberra oleh Sir Charles Spry, orang yang kemudian menjadi kepala badan intelijen itu. Dia pindah ke Australia dengan suaminya Robert pada tahun 1969 dan menghabiskan delapan tahun tugasnya mengkompilasi laporan harian tentang kegiatan spionase Soviet di Australia.
Meskipun sudah memberi peringatan kepada bosnya di ASIO dan komisi kerajaan tentang penyusup dari Uni Soviet, para pejabat menyatakan ragu atas kekhawatirannya dan mengatakan "Jangan membuka kaleng cacing ini".
Sasson pensiun dari ASIO pada tahun 1983. Dokumen badan intelijen Uni Sovyet, KGB, yang dibuka kepada publik setelah runtuhnya Uni Soviet menunjukkan bahwa Moskow telah berhasil menembus ASIO.
"Saya melakukan ini sekarang karena itu sudah lama sekali dan karena apa yang saya harus katakan adalah apa yang perlu dikatakan," katanya.
"Tentunya orang-orang Australia memiliki hak untuk mengetahui apakah mata-matanya beroperasi, dan untuk berapa lama, di departemen pemerintah dan badan-badan intelijen."
TELEGRAPH.CO.UK | ABDUL MANAN