TEMPO.CO, Damascus - Seorang relawan asal Amerika yang tewas disandera kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah mengalami pelecehan seksual oleh pemimpin ISIS. Hal ini diungkapkan para pejabat Amerika kepada ABC News, seperti dilansir BBC.
Wanita tersebut adalah Kayla Mueller, 26 tahun. Mueller telah berulang kali diperkosa Abu Bakr al-Baghdadi. Keluarganya mendapat informasi tersebut pada Juni 2015.
"Mereka mengatakan kepada kami bahwa ia menikahinya, dan kita semua mengerti apa artinya," kata ayahnya, Carl Mueller, kepada Associated Press, dikutip BBC.
ABC News pada 15 Agustus lalu melaporkan, Baghdadi secara teratur mengunjungi kompleks tempat Mueller ditahan dan berulang kali memperkosanya. Mueller ditahan dalam kompleks Umm Sayyaf.
Pentagon menyatakan Umm Sayyaf adalah anggota ISIS dan terlibat dalam perbudakan wanita Yazidi muda untuk dijadikan budak seks bagi anggota kelompok militan tersebut.
Kayla Mueller dibesarkan orang tuanya di Prescott, Arizona, bersama seorang kakak laki-laki. Mereka menggambarkan dia sebagai perempuan yang mengabdikan hidupnya untuk membantu orang lain. Setelah lulus kuliah, Mueller dikatakan tinggal dan bekerja dengan kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan di India utara, Israel dan Palestina.
Pada 2012, ia memutuskan berangkat ke Suriah melalui perbatasan Turki guna bekerja untuk Dewan Pengungsi dan Dukungan untuk Hidup Denmark. Di sana, Mueller kerap mengunjungi kamp-kamp pengungsi. Dia juga bermain dan menggambar bersama anak-anak Suriah.
Pada 4 Agustus 2013, dia dilaporkan diculik militan ISIS saat meninggalkan rumah sakit bersama MSF (Dokter tanpa Perbatasan). Pada Februari 2015, ISIS mengklaim Mueller terbunuh dalam serangan udara Yordania. Namun pemerintah Amerika Serikat yakin dia tewas di tangan ISIS.
BBC.COM | MECHOS DE LAROCHA