TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia Airlines telah mengirimkan timnya ke Pulau Reunion di Samudra Hindia untuk investigasi temuan bongkahan pesawat yang diduga bagian MH370. Pesawat ini dinyatakan hilang sejak Maret 2014. (Lihat Video Setahun Lebih Misteri, Puing Yang Diduga MH370 Ditemukan Di Afrika)
"Kami telah mengirimkan tim ke lokasi. Semoga ada hasilnya secepat mungkin," kata Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai, seperti yang ditulis BBC, Kamis, 30 Juli 2015. "Namun bongkahan itu masih perlu diverifikasi sebelum kami bisa mengkonfirmasi apakah milik MH370 atau bukan."
Sejumlah ahli penerbangan menyebut bongkahan yang ditemukan itu terlihat seperti flaperon, bagian perak di belakang sayap pesawat. Bongkahan yang ditemukan berukuran sekitar dua meter.
Cara terbaik untuk mencari tahu apakah bongkahan itu milik MH370 atau bukan adalah dengan melihat nomor uniknya. "Biasanya pabrik menempelkan barcode atau nomor serial unik di setiap komponen pesawat," kata mantan investigator untuk National Transportation Safety Board Amerika Serikat Greg Feith.
Setelah itu, nomor serial itu biasanya akan berkaitan dengan pesawat tertentu.
Kemarin sejumlah ekolog sedang membersihkan pesisir laut Pulau Reunion di Samudera Hindia ketika menemukan bagian pesawat itu. Bagian pesawat yang disebut flaperon itu kemudian disebut-sebut sebagai bagian dari MH370--pesawat nahas yang hilang sejak Maret 2014 ketika terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing.
INDRI MAULIDAR