TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penemuan menarik dilaporkan oleh Time pada Senin, 27 Juli 2015 yang menunjukkan bahwa sebagian besar orang-orang kaya dan berpengaruh dari dua negara besar Asia, Cina dan India, lebih memilih untuk hidup di luar negeri ketimbang di negara mereka masing-masing.
"Kita mungkin berada di tengah-tengah abad Asia, tapi laporan terbaru menunjukkan banyak warga terkaya dari dua negara dengan pertumbuhan tercepat di Benua Asia itu, yakni Cina dan India, memilih untuk meninggalkan negara mereka dan menetap di luar negeri," tulis Time.
Sebanyak 91 ribu jutawan Cina telah meninggalkan negara itu dan menetap di luar negeri selama 14 tahun terakhir. Disusul eksodus jutawan India berada di bawahnya dengan jumlah 61 ribu jutawan, menurut laporan konsultan New World Wealth dan LIO global.
Yang mengejutkan adalah setelah Prancis, Italia, dan Rusia, nama Indonesia muncul di peringkat enam, sebelum Afrika Selatan dan Mesir dan melengkapi kelompok delapan besar.
Penelitian yang dirilis bulan ini mengambil data Imigrasi selama periode 2000 dan 2014, yang merujuk pada konglomerat yang memiliki kewarganegaraan kedua atau perubahan domisili (tempat tinggal permanen).
Inggris, khususnya London, tampaknya menjadi tujuan paling populer bagi orang-orang kaya di seluruh dunia, terutama orang kaya dari delapan negara yang disebutkan sebelumnya.
Di bawahnya ada Amerika Serikat, Singapura, Australia, dan Hong Kong. Laporan juga menyebutkan India cenderung bergerak ke negara-negara seperti Australia dan Uni Emirat Arab, sementara Singapura dan Hong Kong adalah tujuan populer untuk orang-orang kaya Cina.
Namun walau jutawan Cina dan India berangkat ke luar negeri dalam jumlah yang besar, kedua negara itu dikatakan masih memiliki banyak warga kaya yang memilih untuk menetap di negaranya. Mereka juga tetap negara yang paling padat penduduknya di dunia, sepertiga dari populasi global.
Mereka yang meninggalkan negaranya, sebagaimana dilansir Time, umumnya mengutip alasan seperti gejolak di negara asal, masalah keamanan, dan mengoptimalkan pendidikan anak-anak.
Namun, laporan yang dikutip Time itu tidak menyebutkan ke mana orang-orang kaya Indonesia meninggalkan negara ini dan memilih tempat hidup barunya.
TIME | MECHOS DE LAROCHA