TEMPO.CO, Athena - Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras segera menyiapkan proposal baru yang ditujukan untuk pemimpin Eropa pada Selasa, 7 Juli 2015, setelah referendum rakyat Yunani memutuskan menolak tawaran kemudahan utang dari kreditur akhir pekan lalu.
Menurut BBC, salah satu rencana Yunani yang akan diajukan dalam proposal itu adalah meminta potongan utang sebesar 30 persen.
Tsipras dan Kanselir Jerman Angela Merkel telah sepakat Athena akan mempresentasikan proposal tersebut dalam pertemuan darurat di Brussels hari ini. "Mereka telah berbicara melalui telepon dan sepakat proposal akan dipresentasikan pada pertemuan itu," kata seorang sumber, seperti dikutip Al Jazeera.
Kanselir Jerman Angela Merkel diberitakan mendesak Tsipras agar membuat proposal yang rinci seusai diambilnya kesepakatan bailout.
Sementara itu, Perdana Menteri Prancis Manuel Valls memastikan negaranya tidak akan mengambil risiko mengeluarkan Yunani dari zona Eropa. "Pemerintah Prancis akan melakukan segalanya agar Yunani tetap di zona Eropa," kata Valls pada radio lokal.
Para Menteri Keuangan negara-negara Eropa berencana bertemu di Brussels untuk membahas situasi di 19 negara Eropa yang menggunakan mata uang euro. Pertemuan darurat digelar untuk merespons sikap Yunani yang menolak persyaratan pinjaman yang diajukan Troika.
Komisioner Uni Eropa dari Jerman, Guenther Oettinger, optimistis Menteri Ekonomi Yunani Euclid Tsakalotos dapat mencari solusi dengan bernegosiasi walaupun ditinggal Menteri Keuangannya. Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis mengundurkan diri tepat setelah hasil referendum keluar.
Yunani di ambang kebangkrutan setelah gagal membayar utang sebesar 1,6 miliar euro atau sekitar Rp 23,6 triliun kepada Lembaga Moneter Internasional (IMF). Bank di Yunani sempat ditutup selama sepekan karena terbatasnya uang di negara itu. Referendum pun digelar dan rakyat Yunani diminta memutuskan nasibnya sendiri.
Nasib Yunani setelah referendum masih belum jelas tapi salah satu kemungkinannya adalah Yunani harus keluar dari zona Eropa dan membuat mata uang sendiri. Bank Sentral Eropa (ECB) pada Senin lalu menyatakan tak dapat lagi menambah utang darurat pada bank-bank di Yunani.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA | AL JAZEERA | REUTERS | WASHINGTON POST
BERITA TERKAIT:
http://www.tempochannel.com/detail/videos/tempo-kini/video/4339878288001/apakah-negara-bangkrut-masih-bernilai?autoStart=true" target ="_blank"> Apakah Negara Bangkrut Masih Bernilai?