TEMPO.CO , Beijing: Sekitar 30 persen bagian Tembok Besar Cina yang dibangun sejak era Dinasti Ming telah hilang akibat peristiwa alami dan aktivitas manusia, termasuk mencuri batu bata untuk membangun rumah.
Dilansir situs The Weather.com pada Ahad, 5 Juli 2015, sepanjang 1.962 kilometer tembok yang termasuk warisan dunia Unesco itu sudah terkikis selama beradab-abad. Para pejabat mengatakan, batu bata yang dicuri dari Tembok Cina dijual di pasar gelap atau digunakan untuk membangun rumah.
"Kehancuran Tembok Besar disebabkan oleh alam dan kejahilan manusia," kata Dong Yaohui, Wakil Ketua lembaga nirlaba Great Wall Society. "Tugas mendesak kami adalah melindungi apa yang tersisa."
Tembok Besar Cina adalah serangkaian benteng Cina kuno yang dibangun sekitar 200 Sebelum Masehi dan diperkuat antara akhir abad ke-14 hingga awal abad ke-17. Saat itu, Tembok Besar Cina dibangun Dinasti Ming untuk melindungi utara Cina dari serangan suku Mongol dan Turki.
Panjang Tembok Besar Cina ini sekitar 6.400 km, yang terbentang dari Shanhaiguan sampai ke Teluk Bohai di sebelah timur, dekat dengan perbatasan Cina dan Manchuria, sampai Lop Nur di sebelah tenggara wilayah Xinjiang.
Pada 2009, satu tinjauan arkeoologi terbaru menggunakan teknologi canggih melaporkan panjang keseluruhan tembok dengan segala cabangnya menjangkau 8.851 km.
WEATHER.COM | YON DEMA