TEMPO.CO, Madrid - Kepolisian Spanyol menahan seorang perempuan di Kepulauan Canary, Selasa, 7 Juli 2015, dengan tuduhan merekrut sejumlah gadis untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kementerian Dalam Negeri Spanyol dalam pernyataan pers mengatakan polisi menahan perempuan Spanyol itu di Arrcife, Lanzarote, Kepulauan Canary, karena memiliki kontak langsung dengan anggota kelompok militan itu.
"Dia ditahan lantaran melakukan hubungan langsung dengan milisi ISIS," demikian bunyi pernyataan Kementerian Dalam Negeri. "Operasi selanjutnya dilakukan oleh Pengadilan Nasional di Madrid."
Spanyol menahan 46 orang tahun ini karena berhubungan dengan aktivitas kaum garis keras. "Penahanan ini bertujuan mencegah pemuda muslim bergabung dengan kelompok bersenjata di Irak atau Suriah atau melakukan serangan di dalam negeri."
Pada Senin, 6 Juli 2015, polisi menahan dua pria di Madrid karena dituding berkolaborasi dengan kaum Kurdi untuk bertempur di Suriah dan Irak. Keduanya juga dituduh memberikan pelatihan penggunaan senjata dan bahan peledak. "Aksi keduanya berdampak terhadap keamanan nasional Spanyol," kata Kementerian Dalam Negeri.
AL ARABIYA | FOX NEWS | DENVERPOST | CHOIRUL AMINUDDIN