TEMPO.CO, Palmyra - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merilis sebuah video yang memperlihatkan eksekusi terhadap 25 tentara Suriah oleh pasukan ISIS yang masih berusia anak-anak. Di antaranya terlihat anak-anak yang berusia tak lebih dari 10 tahun. Sisanya sekitar 14 tahun.
Video itu memperlihatkan tentara yang diturunkan dari sebuah truk setelah dibawa dari Tadmur. Tawanan itu digiring ke sebuah amphitheatre. Para tawanan dalam keadaan berlutut mengenakan seragam tentara berwarna hijau. Sedangkan pasukan anak-anak mengenakan seragam berwarna cokelat. Mereka berbaris di atas panggung sebuah teater kuno di hadapan ratusan penonton. Beberapa di antara mereka melambaikan bendera hitam lambang ISIS.
Seorang pemimpin kelompok ekstremis berpidato kepada penonton melalui megafon sebelum para tawanan dieksekusi mati. Adegan berikutnya, anak-anak itu menembak para tawanan dengan pistol pada bagian kepala.
Dalam video itu, ISIS menyatakan para tawanan yang dieksekusi itu adalah orang-orang yang ditangkap di Kota Homs, dilansir Irish Times pada 4 Juli 2015. Adapun ISIS merebut Palmyra pada Mei 2015. Di kota itu terdapat situs bersejarah.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris menyatakan warga Palmyra dipaksa menyaksikan pembunuhan keji itu. Menurut data lembaga ini, ISIS telah membunuh 3.027 orang yang terdiri atas warga sipil, kelompok pemberontak, dan tentara pemerintah Suriah. Dari jumlah itu, 1.787 di antaranya warga sipil, termasuk 74 anak-anak dan 86 perempuan. Cara eksekusinya: menembak, memenggal, merajam dengan batu, membakar, dan melemparnya dari atas gedung.
IRISHMIRROR |IRISHTIMES | MECHOS DE LAROCHA