TEMPO.CO , Seoul: Resepsi dan pemberkatan pernikahan secara massal telah diadakan di Seoul bagi para pembelot dari Korea Utara.
Sebanyak 100 pasang pengantin tersebut terpilih untuk ambil bagian dalam acara di Olympic Park di ibukota Korea Selatan, Selasa, 30 Juni 2015 lalu.
Sebanyak 60 pasang dari pengantin yang baru menikah tersebut adalah sesama warga Korea Utara, 10 pasang lainnya adalah mereka uyang menikahi warga Korea Selatan, dan sisanya dengan negara lain. Usia para pengantin tersebut berkisar mulai 20 sampai 60 tahun.
Pasangan bergabung dengan Menteri Unifikasi Korea Selatan, Hong Yong-pyo, yang mengatakan mereka meletakkan dasar untuk unifikasi Korea.
Salah satu pasangan pengantin menggambarkan peristiwa ini sebagai "luar biasa", menambahkan bahwa tidak mudah untuk bertemu orang yang tepat. "Aku Korea Utara dan dia Korea Selatan. Tidak hanya bahasa yang berbeda, tetapi juga budaya," .
"Saya pikir itu benar-benar besar bahwa kami bisa hidup bersama dengan mengatasi hambatan budaya dan menjadi pemahaman dan menghormati satu sama lain," katanya seperti yang dilansir BBC.
Pernikahan ini diselenggarakan oleh pemerintah bersama dengan lembaga swadaya masyarakat untuk membantu para pembelot yang tidak mampu membuat upacara pernikahan sendiri.
Orang-orang yang kabur dari utara sering menghadapi tantangan emosional yang signifikan serta kesulitan keuangan.
Sebuah survei menyebutkan lebih dari 1.700 pembelot awal tahun ini ditemukan dan setengah dari mereka menderita depresi atau kecemasan.
BBC | YON DEMA