TEMPO.CO, Riyadh - Kedutaan Besar Filipina di Riyadh melayangkan gugatan ke pengadilan terhadap sebuah perusahaan Arab Saudi karena tidak membayar gaji 2.000 pekerja asal negeri itu.
Duta Besar Filipina Ezzedin H Tago dalam keterangannya kepada media mengatakan hubungan antara Arab Saudi dengan Filipina selalu positif.
"Kami hampir tidak pernah menerima keluhan dari warga Filipina yang bekerja di Kerajaan. Kasus perusahaan Saudi jarang terjadi. Kami menggugat perusahaan tersebut lantaran terlambat membayar gaji dan kami telah menyewa pengacara Saudi untuk mewakili kami," ujarnya.
"Kasusnya saat ini masih ditahan di pengadilan dan kami sedang menunggu putusan akhir," ujarnya. Tago menambahkan Presiden Benigno S Aquino III akan melakukan kunjungan ke Kerajaan dalam waktu dekat.
"Untuk kepentingan tersebut, kami sedang mempersiapkan kunjungan Presiden yang dijadwalkan bertemu dengan Raja. Filipina ingin sekali melanjutkan hubungan baik dengan Kerajaan, khususnya menyangkut pekerja asal Filipina untuk memasuki pasar buruh Saudi," ucap Tago.
Tago juga menerangkan bahwa Kementerian Buruh Filipina menyadari keterlambatan pembayaran pada bulan Ramadan terhadap upah pekerja rumah tangga asal Filipina.
"Penyebab keterlambatan karena banyaknya permintaan pembantu rumah tangga dibandingkan dengan calon pembantu yang diberangkatkan ke Saudi."
Menurut Tago, Kementerian Filipina tidak akan mengirimkan pekerja sesuai dengan permintaan Kerajaan. Kementerian menyatakan bahwa seluruh pekerja Filipina yang dikirimkan ke Kerajaan sasuai dengan ketentuan yang disampaikan oleh Kementerian Buruh Kerajaan, yakni sehat dan berkualifikasi.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN