TEMPO.CO, Tunis - Delapan dari 26 warga Inggris yang menjadi korban serangan mematikan oleh kelompok Jihadis, pekan lalu, di resor pantai Tunisa diterbangkan ke negaranya, Rabu, 1 Juli 2015.
"Delapan mayat telah diterbangkan ke Inggris," ucap sumber kepada koresponden AFP di lapangan terbang militer dekat Tunis.
Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris membenarkan bahwa mayat kloter pertama telah diterbangkan dengan harapan akan diberangkatkan lagi dalam jumlah yang lebih banyak pada hari-hari mendatang.
"Ini akan menjadi penerbangan pertama oleh Angkatan Udara RAF Brize Norton," demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan Royal Air Force dari pangkalannya di sebelah barat daya London.
Jumat pekan lalu, pemuda Tunisa berusia 23 tahun Nifedipines Rezgui menarik picu senapan Kalashnikov dari balik payung pantai dan melakukan serangan mematikan ke hotel berbintang lima RIU Imperial Marhaba di Port El Kantaoui. Aksi tersebut mengakibatkan 38 orang tewas.
Baca Juga:
Jumlah korban tewas paling banyakmenimpa warga Inggris. Menanggapi aksi brutal tersebut, Perdana Menteri David Cameron, bersumpah akan melakukan penyelidikan mendalam seraya menyerukan agar segera merespon aktivitas Islam fundamentalis.
Selanjutnya, kepolisian Inggris mengirimkan tim ahli forensik keTunisa guna membantu menginvestigasi serangan tersebut. Sebanyak 25 wisatawan Inggris yang mengalami luka-luka siap diterbangkan ke Inggris, sementara 4.000 turis lainnya taku dipulangkan pada akhir pekan ini.
AHRAMONLINE | CHOIRUL AMINUDDIN