TEMPO.CO, Tunis - Pemerintah Tunisia menuding pria pelaku serangan mematikan terhadap sebuah hotel pada Jumat, 26 Juni 2015, dilatih di sebuah kamp kelompok bersenjata di Libya tahun lalu.
Sejumlah pejabat Tunisia pada Selasa, 30 Juni 2015, mengatakan, pelaku serangan bernama Saif Rezgui. Dia tewas dibedil petugas kepolisian menyusul tembakan yang dilakukan. "Dia berada di Libya pada saat dua pemuda Tunisia menyerbu Museum Bardo Tunis pada Maret 2015 yang menyebabkan 21 orang tewas."
Dia menambahkan serangan tunggal yang dilakukan Rezgui di hotel terkenal di tepi pantai Kota Sousse, Imperial Marhana, menewaskan 38 orang. "Hampir seluruh korban tewas warga negara Inggris," ucap petugas tanpa menyebutkan namanya.
Seorang sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters, pada peristiwa tersebut otoritas Tunisia menahan tiga orang karena diduga turut membantu aksi brutal Resgui.
"Telah dikonfirmasi bahwa pekaku serangan dilatih di Libya. Serangan yang dilakukan menggunakan senjata yang sama dengan yang dipakai oleh pelaku penyerbuan ke Museum Bardo," kata Rafik Chelli, Menteri Keamanan Dalam Negeri Tunisia.
Baca Juga:
Chelli mengatakan, pelaku serangan adalah pemuda berusia 24 tahun. Dia memegang gelar master di bidang teknik listrik. Dia meninggalkan studinya dan menyelinap masuk ke Kota Sabratha, Libya barat pada Januari 2015. "Ketika itu bersamaan dengan serangan dua pemuda terhadap museum di Tunis."
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Mohamed Ali Aroui, mengatakan lembaganya belum mengetahui secara pasti apakah Rezgui dilatih oleh organisasi yang sama dengan pelaku serangan terhadap Museum Bardo.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN