TEMPO.CO, Jakarta- Sejak Jumat pukul 00.00, operator jalan tol Cikopo–Palimanan (Cipali) resmi memberlakukan tarif untuk setiap kendaraan yang melalui jalan tersebut. Bus dan truk pengangkut barang pun mulai menjajal tol sepanjang 116,75 kilometer tersebut.
“Sejak kemarin ruas tol Cipali mulai diramaikan bus antarkota dan truk-truk besar. Sudah dibebaskan untuk kendaraan di luar golongan satu,” kata Hudaya Arryanto, Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya, operator tol Cipali, dalam keterangannya, 27 Juni 2015.
Sebelumnya, selama masa sosialisasi pada 14–25 Juni 2015, yang boleh melintasi jalan tol Cipali hanya kendaraan penumpang golongan I. Adapun bus dan truk dilarang.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 323/KPTS/M/2015, besaran tarif jalan tol Cipali adalah sesuai dengan jarak yang ditempuh dan golongan kendaraan. Untuk jarak terjauh (dari Cikopo sampai Palimanan), tarif kendaraan golongan I Rp 96 ribu, golongan II Rp 144 ribu, golongan III Rp 192 ribu, golongan IV Rp 240 ribu, dan golongan V Rp 288.500.
Selaku operator jalan tol Cipali, Hudaya memastikan PT Lintas Marga Sedaya telah melengkapi jalan tol dengan sarana dan fasilitas pendukung sesuai dengan standar keselamatan jalan. “Kami sudah memasang dan melengkapi rambu, marka, petunjuk, dan guardrail yang diperlukan. Enam rest area juga sudah beroperasi,” kata dia.
Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat Ateng Aryono mengatakan, dengan memilih rute via tol Cipali, awak bus lebih hemat bahan bakar minyak dan tenaga dibanding melalui jalur Pantai Utara Jawa non-tol. Sebab, jarak tempuh jalan tol Cipali lebih pendek sekitar 40 kilometer dibanding Pantura. “Tapi kami belum menghitung berapa persisnya penghematan BBM yang bisa dilakukan,” kata dia kepada Tempo, kemarin.
Pengusaha bus mengaku bergairah kembali setelah jalan tol Cipali dioperasikan. Manajer Operasional PO Bhinneka, Karsono, optimistis bus akan sanggup bersaing kembali dengan kereta api setelah ini. “Cirebon–Jakarta bisa ditempuh hanya dalam 2,5 jam,” kata dia.
Sebelumnya, lewat Pantura non-tol, butuh waktu 5 jam bahkan lebih untuk rute yang sama.
PO Bhinneka juga telah menyiapkan terobosan dengan meluncurkan angkutan eksekutif berdaya angkut 16 orang saja. Angkutan yang dioperasikan mulai 8 Juli mendatang ini akan melalui rute Bandung–Bandara Soekarno-Hatta dan Cirebon–Soekarno-Hatta via Cipali. “Pokoknya kami pasti bisa bersaing lagi dengan kereta api,” kata Karsono.
Adapun Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Masita mengatakan besaran tarif yang dikenakan di jalan tol Cipali sepadan dengan efisiensi yang didapat pengusaha logistik. “Kendaraan golongan IV kena Rp 240 ribu, itu sebanding daripada kami lewat Pantura atau pakai kereta yang stasiunnya jauh dari kawasan industri,” kata dia.
RACHMA| AMIRULLAH | IVANSYAH (CIREBON) | AHMAD FIKRI (BANDUNG)