TEMPO.CO, Paris - Pria yang diduga menyerang dengan senjata kilang gas Air Products milik Amerika Serikat di area industri Saint-Quentin-Fallavier, Lyon, Prancis, berfoto selfie sebelum melakukan serangan.
Menurut penyidik kepolisian Prancis, Yassin Salhi berfoto selfie dengan majikannya, Hervé Cornara. Potongan kepala manajer perusahaan transportasi itu ditemukan di area kilang saat penyerangan pada Jumat siang, 26 Juni 2015.
Foto itu kemudian dikirim Salhi via WhatsApp kepada seorang warga Kanada.
Penyidik belum dapat memastikan keberadaan pria yang menerima foto selfie Salhi dengan Cornara.
Namun, seperti diberitakan The Guardian,com, Salhi bekerja sebagai sopir truk dengan latar belakang sebagai anggota kelompok Islam radikal.
Polisi telah menahan Salhi bersama istri dan kakak perempuannya di Lyon sehari setelah penyerangan di kilang gas dan menggantungkan kepala Cornara di pagar pabrik kilang itu.
Menteri Keamanan Publik Kanada Jean-Christophe de Le Rue membenarkan saat ini pihaknya ikut menyelidiki kasus yang menjerat seorang warga Kanada tersebut. "Kami membantu investigasi aparat Prancis," ujarnya.
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa itu. Namun, dari modus yang dilakukan, dugaan diarahkan kepada milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pejabat Prancis menyatakan Salhi dulu masuk dalam jaringan radikal Salafis.
Di Lyon, ratusan orang berkumpul untuk menghormati Cornara, 54 tahun. Puluhan orang mengheningkan cipta di Saint-Quentin-Fallavier, kota di tenggara Lyon. Tetangga Cornara juga berkumpul mengenang pria yang disebut rendah hati dan aktif dalam kegiatan di lingkungannya tersebut.
"Saat mendengar ini, saya kaget. Ini memalukan," ujar Leila Bouri, 24 tahun, kasir di sebuah kafetaria. "Saya seorang muslim, tapi kamu tak boleh membunuh. Itu bukan kami. Dalam Islam, kamu tidak disuruh memenggal leher. Kami melakukan itu hanya pada domba, bukan pada orang," tuturnya.
Serangan bom terjadi di sebuah kilang gas Air Products milik Amerika Serikat di area Saint-Quentin-Fallavier, Jumat siang, 26 Juni 2015. Dua pengebom menabrakkan mobilnya ke kontainer gas sehingga mengakibatkan satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka. Polisi menemukan potongan kepala dengan ikat bertulisan Arab di depan pintu gerbang pabrik tersebut.
GUARDIAN | MARIA RITA