TEMPO.CO, Reykjavik - Penyelundupan 1.700 ton daging paus terjadi di Islandia. Perusahaan pemasok daging paus asal Islandia, Hvalur HF, mengirimkan ribuan daging mamalia itu ke Jepang.
Situs Marinetraffic.com menunjukkan sebuah kapal bernama Winter Bay meninggalkan pelabuhan Hafnarfjordur di sebelah barat Islandia pukul 10.30 waktu setempat, Kamis, 4 Juni 2015.
Seharusnya kapal tersebut berlayar ke Jepang pada medio Mei, tapi jadwal berubah karena kesalahan teknis. "Winter Bay membawa daging paus itu ke tujuan pertama mereka di Ghana," kata juru bicara Lembaga Donor Konservasi Hewan (IFAW), Sigursteinn Masson.
Menurut Masson, kapal berhenti empat kali selama perjalanan ke Jepang. Tahun lalu, pemerintah Afrika Selatan juga menggagalkan penyelundupan ini ketika kapal hendak berhenti di pelabuhan Madagascar. Masson melaporkan penemuan ini kepada kantor berita Prancis, Agence France Presse (AFP).
Ia menilai penyelundupan paus harus segera dihentikan. "Islandia tak memerlukan industri perikanan macam ini," kata Masson.
Islandia dan Norwegia merupakan negara yang terang-terangan menentang larangan perburuan paus sesuai dengan Komisi Internasional pada 1986 tentang perburuan paus. Sayangnya, Jepang menggunakan segala cara mendapatkan daging-daging itu untuk bahan makanan. Tahun lalu, kelompok Konservasi Paus dan Lumba-Lumba menemukan penyelundupan 137 hiu sirip dan 24 hiu minkes.
PUTRI ADITYOWATI