Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa di Inggris Kumpulkan Dana untuk Pengungsi Rohingya  

image-gnews
Penggalangan donasi untuk pengungsi Rohingya di Manley Room, Universitas Durham, Inggris, 1 Juni 2015. Nuri Ikawati
Penggalangan donasi untuk pengungsi Rohingya di Manley Room, Universitas Durham, Inggris, 1 Juni 2015. Nuri Ikawati
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi kepedulian terhadap pengungsi Rohingya terus mengalir. Salah satunya dari para mahasiswa internasional di Inggris.

Para mahasiswa pascasarjana di Universitas Durham menggelar aksi penggalangan donasi untuk pengungsi Rohingya pada 1 Juni 2015. Kegiatan ini digagas oleh empat mahasiswa jurusan geografi asal Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh, yaitu negara-negara tujuan pengungsi Rohingya.

Salah satu penggagas acara, Nuri Ikawati, mengatakan, selain mengumpulkan donasi, mereka ingin menggalang solidaritas internasional terhadap Rohingya. "Isu kemanusiaan Rohingya harus dilihat dari perspektif global, bukan hanya kawasan," kata mahasiswi pascasarjana jurusan public health ini melalui surat elektronik, Selasa, 2 Juni 2015.

Menurut Nuri, kolaborasi internasional penting untuk menyelesaikan masalah Rohingya. Karenanya, sebagai komunitas antarbangsa, mahasiswa Durham ingin menegaskan dukungan mereka pada etnis Rohingya.

Mereka berkumpul di Manley Room dan mengumpulkan donasi dengan menjual jajanan khas dari berbagai negara. Ada seri muka dan onde-onde dari Malaysia, gul borek dari Turki, vadai dari India, yemma balls dari Filipina, macarrons dari Prancis, vanilla croissants dan linzer cookies dari Ceko, martabak manis dan pisang goreng dari Indonesia, yoghurt chesse cake dan green-tea pound cake buatan mahasiswa Jepang, dan bi treab dari Kamboja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mahasiswa yang berpartisipasi pun beragam, mulai dari Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Jepang, Ceko, Kamboja, Prancis, Filipina, India, Turki, dan Brunei Darussalam. Mereka juga didukung oleh universitas. "Ini usaha yang luar biasa," kata Mike Bentley, Kepala Jurusan Geografi Universitas Durham.

Tak hanya di jurusan Geografi, kegiatan ini pun menjalar ke jurusan geologi. Para mahasiswa tersebut mampu mengumpulkan 400 pound sterling atau sekitar Rp 8 juta dalam tiga jam. Selanjutnya, sumbangan akan disalurkan lewat Islamic Relief Malaysia dan Dompet Dhuafa Indonesia.

Etnis Rohingya tidak diakui sebagai warga negara oleh pemerintah Myanmar dan dimusuhi ekstremis Buddha di sana sehingga mengungsi ke berbagai negara. Sekitar 3.000 pengungsi Rohingya dan imigran Bangladesh tiba di pesisir Aceh dan Pantai Langkawi, Malaysia, pada awal Mei lalu. Setelah berlayar selama berbulan-bulan, mereka diabaikan oleh penyelundup imigran yang mengangkut mereka dengan perahu.

ATMI PERTIWI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

Sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat terdampar di perairan lepas pantai Bireuen, provinsi Aceh, Indonesia, Senin, 27 Desember 2021. Indonesia akan mengizinkan kapal yang penuh dengan Rohingya yang terdampar di lepas pantainya untuk berlabuh. Aditya Setiawan via REUTERS
120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.


Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.


Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Puluhan warga Rohingya berada diatas kapal saat akan dipindahkan ke pulau Bhasan Char dekat Chattogram, Bangladesh, 29 Desember 2020. Bangladesh meyakinkan hanya mengirimkan orang-orang yang mau direlokasi, kendati relokasi diperlukan untuk mengurangi kepadatan di kamp-kamp pengungsian yang dihuni oleh lebih dari satu juta etnis Rohingya. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.


100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

Seorang pengungsi membawa poster saat melakukan aksi protes epatriasi atau pemulangan para pengungsi di kamp Unchiprang di Teknaf, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.


Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Pengungsi Rohingya, yang melintasi perbatasan dari Myanmar dua hari sebelumnya, berjalan setelah mereka mendapat izin dari tentara Bangladesh untuk melanjutkan ke kamp-kamp pengungsi, di Palang Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh 19 Oktober 2017. Bulan ini menandai peringatan kedua tentang pelarian lebih dari 730.000 Rohingya dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat laut ke Bangladesh setelah tindakan keras pimpinan militer dalam menanggapi serangan oleh gerilyawan Muslim di pos-pos polisi Myanmar. REUTERS / Jorge Silva / File Photo
Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya


Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.


Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi tersenyum usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende di Kementerian Luar Negeri Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 6 Juli 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.


Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.


Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri makan siang khusus tentang pembangunan berkelanjutan di sela-sela KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, 4 November 2019. Suu Kyi akan muncul di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memperebutkan sebuah kasus yang diajukan oleh Gambia menuduh Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya, kata pemerintahnya, Rabu.[REUTERS / Soe Zeya Tun / File Photo]
Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya


Komisi Pemilu Myanmar Batalkan Pemilu di Rakhine, 1 Juta Orang Tidak Memilih

17 Oktober 2020

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi pada Pengadilan Internasional (ICJ)
Komisi Pemilu Myanmar Batalkan Pemilu di Rakhine, 1 Juta Orang Tidak Memilih

Komisi Pemilu Myanmar membatalkan pemilu di Rakhine, lebih dari 1 juta orang tidak memberikan suara, 600 ribu di antaranya etnis Rohingya.