Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mafia Italia Ini Ditangkap Setelah Buron 30 Tahun

image-gnews
Pasquale Scotti. sky.com
Pasquale Scotti. sky.com
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Pimpinan mafia Italia akhirnya ditangkap setelah buron sekitar 30 tahun lamanya. Mantan petinggi geng Camorra, salah satu sindikat kejahatan Italia yang terbesar dan tertua tersebut ditangkap di Brazil.

Pasquale Scotti adalah mafia asal Italia paling berbahaya dan merupakan buronan paling dicari setelah ia melarikan diri dari sebuah rumah sakit dekat Naples, Italia pada tahun 1984. Saat itu ia didakwa untuk kasus pembunuhan terhadap 20 orang.

Menurut Interpol yang melakukan penangkapan tersebut, Scotti tiba di Brasil dua tahun kemudian, dan mengganti identitasnya menjadi Francisco de Castro Visconti, dan menjalani operasi plastik untuk mengubah wujudnya untuk menghindari deteksi oleh pihak berwenang.

Pria berusia 56 tahun itu juga telah menikahi seorang warga lokal dan memiliki dua anak. Tapi saat dalam tahanan polisi, Scotti telah mengakui keluarganya tidak menyadari identitas aslinya.

Seperti yang dilansir Sky News pada 27 Mei 2015, Scotti ditangkap di kota timur laut Brazil Recife pada Selasa, 26 Mei 2015 sekitar pukul 7 pagi waktu setempat. Saat itu, ia hendak mengantar dua putrinya, yang berusia 13 dan 15 tahun, ke sekolah.

Penangkapan Scotti bermula saat polisi mencurigai gerak-geriknya, serta mendapat informasi dari beberapa warga Barsil. Hasil pemeriksaan sidik jari memastikan ia adalah penjahat yang telah dicari oleh interpol selama tiga dekade.

Selama interogasi, Scotti mengatakan ia ingin melupakan masa lalunya. "Pasquale Scotti sudah tidak ada lagi Hanya Francisco de Castro yang ada sekarang," kata dia. Scotti juga mengakui bahwa ia melarikan diri untuk menghindari kematian.

Pria berkebangsaan Italia tersebut, juga merupakan pemilik dari sebuah perusahaan kembang api dan sebuah perusahaan real estate. Polisi menyatakan bahwa kedua bisnisnya itu sekarang sedang diselidiki untuk mencari kemungkinan praktek pencucian uang.

Selama pencariannya, pengadilan Italia telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup pada 2005 silam. Scotti didakwa dengan tuduhan pemerasan, kepemilikan ilegal senjata dan lebih dari 20 pembunuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Italia mengharapkan untuk segera melakukan proses pengadilan ekstradisi dalam beberapa hari ke depan, dan seorang juru bicara Polisi Federal di Recife mengatakan penangkapan Scotti yang paling penting dalam sejarah Interpol di Brazil.

Pertama kali Scotti ditangkap di Italia pada tahun 1983 setelah baku tembak dengan polisi. Polisi Italia mengatakan ia bekerja sama dengan pihak berwenang di sana selama satu tahun sebelum melarikan diri melalui jendela di kamar rumah sakit di lantai bawah pada akhir tahun 1984.

Polisi menduga ia dibantu oleh rekannya sesama anggota Camorra. Tetapi tampaknya ia telah memutuskan hubungan dengan mereka setelah dia meninggalkan Italia .

"Dia tidak meninggalkan jejak. Dia menghilang begitu saja, " lapor seorang peneliti pada saat itu.

Pihak berwenang mengatakan Scotti adalah sekutu dekat Raffaele Cutolo, Kepala Kelompok New Camorra yang berpartisipasi dalam berbagai aksi kejahatan di Italia akhirnya kalah pada perang mafia berdarah dengan anggota kelompok kejahatan dari keluarga mafia baru, yang menyebabkan hampir 1.000 kasus pembunuhan selama periode 1979-1984.

The New Camorra didominasi oleh warga Naples dan sebagian besar wilayah Campania pada 1980-an. Kegiatannya termasuk penyelundupan rokok, pemerasan dan perdagangan narkoba.

SKY NEWS|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjambretan Maut, Pelaku Ingin Lunasi Tunggakan Setoran

10 Juli 2018

Pelaku penjambretan maut di Cempaka Putih, Sandi Haryanto, 27 tahun, saat ditemui di kantor Polres Jakarta Pusat, Senin, 9 Juli 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Penjambretan Maut, Pelaku Ingin Lunasi Tunggakan Setoran

Pelaku penjambretan maut di Cempaka Putih sudah tiga kali beraksi sejak Lebaran 2018.


Penjambretan Marak, Polres Jakbar Gelar Operasi Perburuan Begal

4 Juli 2018

Ilustrasi penjambretan. Swns.com
Penjambretan Marak, Polres Jakbar Gelar Operasi Perburuan Begal

Maraknya kasus penjambretan di ibu kota memaksa polisi untuk bekerja keras memberantas penjahat jalanan.


Polisi Klaim Tangkap 5 Kelompok Penjambretan Sindikat Teluk Gong

30 Juni 2018

Polres Jakarta Barat menangkap pelaku penjambretan terhadap Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanudin di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, 29 Juni 2018. Tempo/Imam Hamdi
Polisi Klaim Tangkap 5 Kelompok Penjambretan Sindikat Teluk Gong

Polres Jakarta Barat mengklaim telah menangkap lima kelompok sindikat penjambretan yang bermarkas di Teluk Gong, Jakarta Utara.


Mandi Telanjang di Permandian Air Panas Kota Batu, 9 Orang Diciduk

30 Juli 2017

Gambar Borgol. merdeka.com
Mandi Telanjang di Permandian Air Panas Kota Batu, 9 Orang Diciduk

Aparat Polres Kota Batu menangkap sembilan orang di sebuah permandian air panas di Kota Batu.


Diburu 2 Tahun, Bekas Presiden Panama Martinelli Ditangkap di AS  

13 Juni 2017

Mantan Presiden Panama, Ricardo Martinelli. REUTERS
Diburu 2 Tahun, Bekas Presiden Panama Martinelli Ditangkap di AS  

Bekas presiden Panama Ricardo Martinelli akhirnya ditangkap aparat Amerika Serikat atau AS di dekat kota Miami setelah dua tahun diburu.


Patrialis Akbar Kena OTT KPK, Wapres Jusuf Kalla Prihatin  

26 Januari 2017

Patrialis Akbar. TEMPO/Seto Wardhana
Patrialis Akbar Kena OTT KPK, Wapres Jusuf Kalla Prihatin  

KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Patrialis Akbar pada Rabu malam, 25 Januari 2017.


Ditangkap KPK, PAN Anggap Patrialis Bukan Kadernya  

26 Januari 2017

Anggota hakim MK Patrialis Akbar, menutup wajahnya seusai kalah dalam pemilihan Wakil Ketua MK, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 12 Januari 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Ditangkap KPK, PAN Anggap Patrialis Bukan Kadernya  

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno
mengatakan Patrialis Akbar sudah bukan kader PAN.


Polisi Tahan Terduga Pemanah Bocah 4 Tahun di Makassar  

15 Januari 2017

TEMPO/Nita Dian
Polisi Tahan Terduga Pemanah Bocah 4 Tahun di Makassar  

Kepolisian Sektor Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan, menahan terduga pemanah Aqila alias Lala, bocah berusia 4 tahun, di Makassar.


Kisah Penipu Bermodus Penggandaan Duit

4 Januari 2017

Ilustrasi mata uang dollar. TEMPO/Imam Sukamto
Kisah Penipu Bermodus Penggandaan Duit

Modus penipuan, duit ribuan dolar Amerika Serikat dimasukkan ke satu kardus disertai satu batu mirah delima dan telur angsa lalu dijampi-jampi.


Kirim Teror ke Kekasih Mantan Bos, Pria Ini Ditangkap  

16 Agustus 2016

Gambar Borgol. merdeka.com
Kirim Teror ke Kekasih Mantan Bos, Pria Ini Ditangkap  

Mantan petugas keamanan sebuah kantor katering ditangkap polisi di Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten.