Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malaysia Bongkar Kuburan Masal yang Diduga Migran Rohingya  

Editor

Kurniawan

image-gnews
Sebuah kandang ditemukan di sebuah kamp perdagangan manusia di Wang Kelian, dekat perbatasan Malaysia-Thailand, 26 Mei 2015. Beberapa kamp dan kuburan massal serupa ditemukan awal bulan ini di perbatasan yang merupakan wilayah Malaysia. Para korban mencakup warga Bangladesh dan Rohingya-Myamnar. AP/Joshua Paul
Sebuah kandang ditemukan di sebuah kamp perdagangan manusia di Wang Kelian, dekat perbatasan Malaysia-Thailand, 26 Mei 2015. Beberapa kamp dan kuburan massal serupa ditemukan awal bulan ini di perbatasan yang merupakan wilayah Malaysia. Para korban mencakup warga Bangladesh dan Rohingya-Myamnar. AP/Joshua Paul
Iklan

TEMPO.CO, Wang Kelian - Polisi Malaysia mulai menggali kuburan di sejumlah kamp yang diduga menjadi tempat penampungan migran Rohingya pada Selasa, 26 Mei 2015. Sementara itu, pesawat Thailand mencari ribuan migran yang diduga masih terdampar di Laut Andaman.

Kepolisian Malaysia mengatakan 139 kuburan ditemukan di dekat 28 kamp yang ditinggalkan di dekat perbatasan Thailand.

Lebih dari 3.500 migran Bangladesh dan Rohingya Myanmar tiba di wilayah Thailand, Malaysia, dan Indonesia dalam beberapa pekan baru-baru ini.

Uskup Afrika Selatan dan peraih Nobel Perdamaian, Desmond Tutu, menyerukan pemberian bantuan internasional untuk Myanmar, yang terkait dengan nasib minoritas muslim Rohingya yang berbondong-bondong melarikan diri dari negeri itu.

"Kita punya tanggung jawab... untuk mengambil sikap bersama, mengumpulkan dana bagi pembangunan Myanmar untuk restorasi kewarganegaraan, kebangsaan, dan hak-hak dasar bagi Rohingya," katanya dalam konferensi di Oslo.

Pemerintah Myanmar memandang etnis Rohingya, yang berjumlah 1,3 juta jiwa, sebagai imigran ilegal dari Bangladesh, negara tetangganya, yang menolak mereka sebagai warga negaranya.

Kaum nasionalis pemeluk agama Buddha berencana menggelar pawai pada Rabu, 27 Mei 2015, di Yangon, Myanmar, untuk memprotes tekanan internasional yang menyediakan bantuan bagi migran itu.

Nasib mereka, yang memutuskan melarikan diri dari Myanmar, menjadi fokus di salah satu kamp di bagian utara Malaysia pada Selasa, 26 Mei 2015. Para wartawan melihat personel kepolisian menggali sebuah kuburan dan mengeluarkan satu jasad yang sudah dibalut kain kafan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami menemukan 37 makam (di satu kamp), tapi sejauh ini kami hanya menemukan satu jasad," ujar Muhammad Bahar Alias, seorang polisi.

Kamp di pegunungan itu tampak telah dibersihkan dari sebagian besar barang bukti yang mengindikasikan terjadinya suatu hal di sana, tapi di tanah tergeletak satu rahang bagian bawah dengan gigi-geligi.

Penemuan tempat-tempat serupa di Thailand pada awal Mei lalu mendorong polisi melancarkan penumpasan rantai penyelundupan manusia dari Bangladesh dan Myanmar yang menuju Thailand dan melintasi perbatasan darat menuju Malaysia.

Ratusan migran dalam keadaan lapar yang menumpang kapal-kapal masih terapung-apung di laut, walau Malaysia dan Indonesia baru-baru ini setuju mengizinkan kapal-kapal mendarat dengan selamat di negara mereka.

Kepolisian Malaysia mengatakan masih belum jelas berapa banyak mayat yang dikubur di hutan lebat yang berjarak beberapa meter dari Thailand itu.

Sebelum penemuan kuburan-kuburan itu, para pejabat pemerintah telah menolak pandangan bahwa tempat-tempat seperti itu ada di wilayah Malaysia.

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

9 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

Sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat terdampar di perairan lepas pantai Bireuen, provinsi Aceh, Indonesia, Senin, 27 Desember 2021. Indonesia akan mengizinkan kapal yang penuh dengan Rohingya yang terdampar di lepas pantainya untuk berlabuh. Aditya Setiawan via REUTERS
120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.


Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.


Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Puluhan warga Rohingya berada diatas kapal saat akan dipindahkan ke pulau Bhasan Char dekat Chattogram, Bangladesh, 29 Desember 2020. Bangladesh meyakinkan hanya mengirimkan orang-orang yang mau direlokasi, kendati relokasi diperlukan untuk mengurangi kepadatan di kamp-kamp pengungsian yang dihuni oleh lebih dari satu juta etnis Rohingya. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.


100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

Seorang pengungsi membawa poster saat melakukan aksi protes epatriasi atau pemulangan para pengungsi di kamp Unchiprang di Teknaf, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.


Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Pengungsi Rohingya, yang melintasi perbatasan dari Myanmar dua hari sebelumnya, berjalan setelah mereka mendapat izin dari tentara Bangladesh untuk melanjutkan ke kamp-kamp pengungsi, di Palang Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh 19 Oktober 2017. Bulan ini menandai peringatan kedua tentang pelarian lebih dari 730.000 Rohingya dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat laut ke Bangladesh setelah tindakan keras pimpinan militer dalam menanggapi serangan oleh gerilyawan Muslim di pos-pos polisi Myanmar. REUTERS / Jorge Silva / File Photo
Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya


Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.


Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi tersenyum usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende di Kementerian Luar Negeri Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 6 Juli 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.


Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.


Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri makan siang khusus tentang pembangunan berkelanjutan di sela-sela KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, 4 November 2019. Suu Kyi akan muncul di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memperebutkan sebuah kasus yang diajukan oleh Gambia menuduh Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya, kata pemerintahnya, Rabu.[REUTERS / Soe Zeya Tun / File Photo]
Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya