TEMPO.CO, Zurich - Kepolisian Swiss menangkap sejumlah pejabat FIFA dalam serangan fajar di hotel bintang lima di Zurich pagi ini, Rabu, 27 Mei 2015. Penangkapan itu atas permintaan Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang sebelumnya menyelidiki tuduhan korupsi di badan sepak bola dunia itu.
Penangkapan itu dilakukan saat para perwakilan berkumpul menjelang pemilihan Presiden FIFA. Seperti yang dilansir Al Jazeera, penangkapan itu berdasarkan dugaan penggelapan, pemerasan, dan pencucian uang para pejabat. Ada sekitar 10 pejabat senior yang diduga terlibat. (Baca: EKSKLUSIF: Bos Pahang FA Buka-bukaan Soal Perlakuan PSSI)
Mereka diduga terlibat dalam permainan di penawaran hak siar TV, pemasarannya, serta suap saat pemilihan tuan rumah Piala Dunia. Saat ini, Departemen Kehakiman Amerika Serikat tengah mencari cara mengekstradisi para pejabat yang telah ditangkap itu. "Dari 10 pejabat itu, dikabarkan tidak semuanya sedang berada di Zurich," kata salah seorang pejabat kepolisian Swiss. "Korupsi ini dilembagakan," katanya. (Baca pula: 10 Hal Soal Jeffrey Webb, Bos FIFA yang Ditangkap Polisi)
Mereka yang disebut telah ditangkap adalah Jeffrey Webb dari Kepulauan Cayman. Ia menjabat wakil presiden komite eksekutif. Lalu Eugenio Figueredo dari Uruguay, yang sampai saat ini menjabat wakil presiden eksekutif sekaligus Presiden Asosiasi Sepak Bola Amerika Selatan. Lalu Jack Warner dari Trinidad dan Tobago, mantan anggota komite eksekutif yang telah dituduh dengan berbagai pelanggaran etika.
Penangkapan dilakukan dengan damai. Mereka keluar hotel tanpa diborgol. Seorang pejabat senior FIFA ikut ditangkap, Eduardo Li dari Kosta Rika, dibawa keluar lewat pintu samping hotel. Saat ditangkap, dia membawa barang-barang yang dihiasi dengan logo FIFA. (Baca: AFC Diyakini Bakal Gugurkan Persipura)
Tuduhan korupsi di FIFA selama dua dekade terakhir begitu kencang berembus. Ada penyelewengan dalam hak siar, pemasaran royalti, dan pemilihan tuan tumah Piala Dunia, bercampur dengan tuduhan pencucian uang serta pemerasan dan penggelapan. Seorang anggota komite eksekutif FIFA yang memiliki posisi kuat dan memegang kekuasaan besar di FIFA disebut-sebut sudah diincar kepolisian.
AL JAZEERA| YON DEMA